Kamis, Juli 31, 2008

Nice

"Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Tapi orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar." Sayyid Quthb

Selasa, Juli 29, 2008

Batman begin-Alfred said to Bruce Wayne

"Tuhan menciptakan kita jatuh supaya kita bisa bangkit".

Salam, 30 Jul 08
11.05

Minggu, Juli 20, 2008

WaLLahu khairul maakiriin


Allah-lah sebaik-baik pembuat rencana. We are just his slave........
"..alaihi tawwakaltu wa ilaihi uniib".

Batam, 21 Jul 08
07.25

Jumat, Juli 18, 2008

Pemerintahan Militer Tidak Akan Mampu Memupus Perjuangan Dakwah Al-Ikhwan









Pemerintahan Militer Tidak Akan Mampu Memupus Perjuangan Dakwah Al-Ikhwan


Penterjemah:

Abu Ahmad

_______

Sungguh mulia dakwah Al-ikhwan, para pemukanya dan para anggotanya;
laki-laki, wanita, anak-anak muda dan pemudinya. kemuliaan dan
keagungan al-Ikhwan tidaklah tampak kecuali karena sikapnya yang
menawan, dan tidak akan muncul kecuali saat begitu gencar dan dahsyat
ujian di atas jalan dakwah, ujian-ujian tersebut adalah bagian dari
sunnah dakwah, sejak dahulu selalu berulang dan selalu dialami oleh para
generasi al-ikhwan dalam perjalanan dakwahnya, dan hingga kini ujian
tersebut berulang kembali.

Dunia mujahid seluruhnya # Selalu penuh dengan ujian terhadap para
pembawanya

Duri-duri berada dihadapannya # namun bagai bunga-bunga yang berada
diatas ranumnya

Karena itu kita selalu melihat dan menyaksikan bahwa jalan dakwah selalu
dihiasi dengan sesuatu yang dibenci, namun dengan itu semua jiwa terus
terbina bahwa jalan dakwah akan selalu penuh dengan pertentangan dan
pergesekan antara kebenaran dan kebatilan, dan hal tersebut akan selalu
tampil hingga Allah mewariskan bumi dan apa yang ada di dalamnya. Dan
adanya pemerintahan militer adalah sebagai jaulah baru akan adanya
perseteruan antara kebenaran dan kebatilan, guna menegaskan kepada kita
semua dengan penuh bashirah (mata hati), al-fahm (pemahaman) dan
al-wa'yu (kesadaran) yang penuh akan sunnah Allah dalam setiap dakwah.
Sebagaimana yang penah disampaikan oleh Imam Al-Banna tentang tabiat
dakwah yang dipilihnya dan dijadikan jalan hidupnya dengan penuh
keyakinan dan kesadaran akan beban yang akan menghadang dan hambatan
yang akan merintang, beliau berkata: “Maka niscaya kalian akan memasuki
itu semua, dan tidak ada keraguan di dalam medan

tajiribah (experiment) dan ujian ini, dan kelak kalian akan ditangkap
dan dipenjara, dikucilkan dan diusir, dirampas segala kepentingan dan
fasilitas kalian dan diberhentikan dari tempat kerja kalian, rumah-rumah
kalian akan digeledah, dan boleh jadi ujian ini akan berlangsung lama”.

أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون

“Maka Apakah manusia akan mengira dibiarkan mengatakan kami beriman
sementara mereka tidak akan diuji”. (Al-Ankabuut:2)

Dan pada salah satu bentuk pemerintahan yang keji dan zhalim yang
menimpa perjalanan sejarah dakwah kami adalah berlalunya dakwah
mengiringi 7 kali pemerintahan militer yang keji, yang berakhir dengan
kehinaan mahkamah militer pada masa kedzaliman Nasir yang kelam; yang
menerapkan rezim yang kejam dan keji, dan melahirkan berbagai macam
hukuman yang bathil, hingga berjalan selama 10 tahun dan diiringi dengan
mengeluarkan biaya yang begitu besar, hanya untuk mendukung suatu
kebatilan. Namun, sekalipun demikian, usaha tersebut tidak berhasil
menguasai dan mengalahkan kebenaran dan para pemegang kebenaran.

Hari-hari kelam di negeri Mesir

Betapa banyak pada hari itu ujian berat yang menimpa jiwa-jiwa yang
bersih, pada hari saat kesedihan menimpa seluruh warga Mesir. Hari yang
kelam yang menyelimuti negeri Mesir, oleh karena kekejaman pemerintah
militer, kekejian dan kezhaliman yang dilakukan terhadap para pemuka dan
tokoh Mesir. Hari yang kelam yang menyelimuti negeri Mesir oleh karena
perilaku penguasa barbar dan tatar serta para penguasa negeri Mesir;
ketika mereka melanggar kehormatan yang harus dilindungi oleh negara;
terhadap wanita, anak-anak dan orang tua.

Dan tentunya, kita telah melihat kebrutalan pasukan keamanan rezim
pemerintah yang menghancurkan keluarga orang-orang yang tertangkap;
dengan pukulan dan siksaan, menghinakan kehormatan keluarga mereka,
baik wanita dan anak-anak. Sehingga membuat air mata meneteskan dengan
deras. Dan kami melihat Aisyah Hasan Malik dan adik laki-lakinya yang
masih kecil, keduanya menangis ketakutan sehingga membuat kakak
perempuannya Khadijah merasa sedih karena kedua kakak lelakinya; Hamzah
dan Ahmad, ditangkap dan dipenjarakan, dan khawatir akan mendapatkan
kekejaman dari pihak keamanan yang tatar (keji) terhadap keduanya.

Kami melihat adanya pukulan, siksaan, intimidasi, dan kekejaman terhadap
keluarga dan anak-anak orang-orang yang ditangkap oleh pihak keamanan
yang tidak bisa membedakan antara anak kecil dan orang tua atau tidak
memiliki belasa kasihan terhadap para wanita yang menangis, bahkan
mereka menyiksa terhadap berpuluh-puluh anak-anak para terpidana yang
mulia, menangkap kerabat dan murid-murid mereka, dan kemudian melempar
mereka secara paksa ke dalam mobil, dengan bentuk yang liar dan tidak
pernah terjadi sebelumnya, dan menyingkap apa yang ada dalam tubuh
mereka berupa kekejian dan kekejaman, tidak memiliki rasa untuk
memelihara (hubungan) Kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak
(pula mengindahkan) perjanjian.

Bahwa yang demikian merupakan hari yang suram dan kelam, bertambah
panjang tangan-tangan kezhaliman terhadap anak-anak, sebelum orang tua
dan wanita, dan sebelum para laki-laki dewasa, bahkan hingga bertambah
jumlah pelakunya dari para wartawan dan media, para tokoh
lembaga-lembaga Arab dan internasional, sehingga membuat sesak dada
kami, membelenggu jiwa-jiwa kami dan mengalir darah-darah kami, dan
membuat kami melantunkan syair:

Sungguh hatiku telah terguncang ketika tertimpa oleh siksa

Sehingga tubuhku terasa remuk yang takut akan amarah



Dan terjadilah hari yang mengerikan membuat warga Mesir semuanya menangis

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Sekalipun apa yang terjadi dan sekalipun berhadapan dengan kezhaliman
yang berlebihan; tidak akan memupus dan melenturkan perjuangan dakwah
kami. Bahwa tindakan pihak keamanan yang tatar melampaui batas yang
berlebihan, dalam bentuk yang tidak pernah terbayangkan, dan bahkan
tindakan ini tidak dilakukan kecuali hanya untuk menggertak dan
menggetarkan hati para Al-Ikhwan, hingga mencapai pada jiwa yang
tercekik dan ketakutan dan akhirnya melakukan bunuh diri. Dan agar
berubah reaksi mereka pada amarah rakyat untuk menutupi rezim tatar dan
menggenapkan kejahatan mereka dengan memberantas para pengikut al-ikhwan
dan menguasai duri penghalang mereka, menumpahkan darah dan
mendiskreditkan kehormatan mereka, dan akhirnya lahir dalam jiwa mereka
perasaan marah dan beban berat akan rasa sempit dan goncangan dari dalam
jiwa mereka. Namun tipu daya dan rencana busuk mereka tidak mendapatkan
hasil, oleh karena kesabaran al-ikhwan dan keteguhan mereka serta

kebijakan qiyadah mereka yang cerdas, karena itulah perjuangan dakwah
tidak akan pernah luntur.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Bahwa Al-Ikhwan telah banyak belajar dari Al-Qur’an al-karim dan sirah
nabawiyah; bahwa dakwah kepada Allah pasti akan selalu menang, sekalipun
harus melalui banyak rintangan dan ujian. Dan bahwa dakwah ini akan
selalu berada di bawah lindungan Allah dan penjagaannya, sedangkan para
pelaku dakwah dan penerusnya adalah merupakan pembawa energy dan
semangat, berjalan dengan penuh tsabat (keteguhan), tenang dan tsiqoh
akan kejujuran dan kebenaran dakwah mereka dan keselamatan jalan mereka.

حتى إذا استيأس الرسل وظنوا انهم قد كذبوا جاءهم نصرنا فنجي من نشاء ولا
يرد بأسنا عن القوم المجرمين

“Sehingga apabila Para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang
keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan,
datanglah kepada Para Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan
orang-orang yang Kami kehendaki. dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari
pada orang-orang yang berdosa”.(Yusuf:110)

Nabi saw bersabda:

والله ليتمن الله هذا الأمرحتى يسير الراكب من صنعاء إلى حضرموت لا يخشى
إلا الله والذئب على غنمه

“Demi Allah Allah akan terus menjaga perkara ini hingga pengendara dapat
berjalan dari Shan’a ke Hadramaut, dan tidak akan takut kecuali Allah
dan pengembala atas hewan ternaknya”.

Kami belajar dari Al-Qur’an dan sunnah bahwa pemerintahan yang zhalim
dan keji tidak akan mempengaruhi kekuatan jamaah dan keteguhannya,
namun justru menambah kekuatan dan kekokohan jalan yang dilalui untuk
melakukan perbaikan pada masyarakat dibawah syiar

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة

“Serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan mauizhah
hasanah”.(An-Nahl:125)

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama di dalamnya terdapat pemimpin yang bijak dan cerdas, yang mampu
mengemban dan menanggung segala kesulitan dan tekanan, dan berdiri
dengan tegar dihadapan orang-orang zhalim, dan berjalan bersama kafilah
dakwah tanpa terpengaruh oleh kezhaliman dan kejahatan mereka, sehingga
sang mursyid mengikrarkan diri dengan lantang “Sungguh, pasti
orang-orang zhalim akan mengetahui; sekalipun mereka terus menzhalimi
kami dan berlebihan dalam menekan kami, namun, akan terus menambah
kekuatan dan keteguhan kami terhadap kebenaran, dan bahkan akan terus
bertambah semangat perjuangan dakwah kami –dengan karunia Allah-
sehingga menyebar dan menyatukan hati, fikiran dan perasaan kami, dan
sesungguhnya hari esok bagi Dzat yang Maha Melihat adalah dekat”.

Dan sebagaimana DR. Al-Kattani ikrarkan: “Bahwa pemerintahan ini tidak
melunturkan untuk terus berjalan meniti jalan perbaikan secara
damai untuk kami jadikan sebagai jalan kami dan bukan dengan cara
menyerang kerusakan dan pelaku pengrusakan yang mencuri makanan pokok
negeri ini dan penduduknya”.

Adapun Muhammad Mursi menegaskan:“Bahwa jamaah Al-Ikhwan, sekalipun
berhadapan dengan pemerintahan yang keras dan keji, tetap akan terus
menunaikan tugasnya menyampaikan risalah dan memerankan perannya dalam
melakukan perbaikan untuk mewujudkan kemaslahatan umat dan meninggikan
jati diri umat dan mempertahankan hak-haknya, dan bekerja untuk
kemakmurannya”.

DR. Subhi Shalih juga menegaskan: “Bahwa Al-Ikhwan tidak akan mundur
dari jalannya dan manhajnya sekalipun terus berhadapan dengan berbagai
siksaan dan berhadapan dengan rezim yang menampakkan kelemahan dan
kegagalannya. Dan dengan rezim ini akan difahami bahwa al-ikhwan tetap
eksis dengan prinsipnya dan keteguhannya memegang prinsip, sementara
pemerintah zhalim akan sirna dengan kebatilannya dan kebiadabannya
dengan pasti”.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama masih ada para pejuang seperti mereka yang sedang terhukum
dihadapan pemerintahan yang zhalim, bahwa hati mereka tidak akan pernah
lunak dan jiwa mereka tidak akan pernah pudar, namun akan terus
dan tetap kuat dan kokoh mengikrarkan diri dihadapan thugat yang telah
menjatuhkan hukum atas mereka; “Kami berjanji untuk tetap berpegang
teguh dan terus berada dalam dakwah yang bersih ini, demi menuju
perbaikan dan kemerdekaan negeri dari kebiadaban dan kerusakan dan
terwujud keadilan dan persamaan, serta memberikan kemerdekaan dan
menganggap beban yang mendera bangsa Mesir”.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama masih ada para pejuang seperti mereka yang sedang terhukum di
luar negeri, dan yang mengikrarkan diri setelah dijatuhkan hukum atas
mereka “bahwa mereka semuanya telah siap menjadi tameng dalam melakukan
perbaikan yang dikomandani oleh jamaah Al-Ikhwan al-muslimun di Mesir,
dan mereka tidak akan pernah mundur dari menyempurkan jalan menuju
perbaikan sekalipun jiwanya menjadi korban, dan mensifati pemerintahan
militer yang mengambil hak mereka dengan pecundang besar”.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama di dalamnya terdapat seseorang seperti singa jalanan yang
memiliki kecerdasan, yang memiliki sikap tegas dihadapan hukuman dan
keputusan zhalim dengan berkata lantang: “Bahwa rezim ini, sekiranya
terus menahan harta dan bahkan berkembang pada penghilangan ruh-ruh,
tidak akan mampu membuat Al-Ikhwan mundur terhadap apa yang mereka
imani, dan bahkan akan terus menjadi prajurit sejati untuk negeri
tercinta ini untuk melakukan kebangkitan, dan bahkan tidak akan
meninggalkan bahtera negeri ini hingga ditenggelamkan oleh para perusak”.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama masih ada wanita yang mulia dari keluarga para rijal yang
tertangkap, berhadapan dengan tegar melawan pemerintahan- sekalipun
diiringi dengan linangan air mata- dengan ikatan yang kuat, jiwa yang
mulia menembus kebaikan dakwah ini, sehingga dari mulutnya keluar
kata-kata indah: “Bahwa hal ini belum pernah diperkirakan sebelumnya;
bahwa Allah telah memberikan kepadanya kesabaran dan ketsabatan,
sehingga Allah menurunkan atas mereke ujian yang mengubah jiwa mereka
untuk menjadi murabbiyah dan pendidik anak-anak mereka, menjadi istri
yang kokoh dan teguh berkat keteguhan sang suami tercinta”.

Dan dalam ungkapan lain disebutkan: “Bahwa Allah telah memilih para
akhwat dan istri-istri rijal yang tertangkap dengan ujian seperti ujian
para nabi, sedangkan mereka tetap sabar dan berharap ridha dari Allah”.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama dalam dakwah kami masih ada generasi penerus dan para pemuda
pengemban dakwah ini dan juga para pejuang yang berdiri tegak di
belakang para qiyadah dalam satu barisan dan dalam satu hati,
sebagaimana yang kami lihat dan temukan akan peran dan kontribusi mereka
terhadap ikhwan yang masih berada di balik jeruji besi, dan berada di
belakang qiyadah dakwah mereka, menjadi tiang sandaran dan penolong
dalam satu tubuh yang menakjubkan dan kesatuan yang unik antara qiyadah
dan jundi.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Selama masih ada kesaksian orang lain kepadanya, seperti yang
diungkapkan oleh Rafiq Habib ketika mengomentari pemerintahan militer;
bahwa jamaah ini adalah “model kelompok politik dan perbaikan
satu-satunya yang menjadi harapan masyarakat Mesir, yang mampu selalu
hadir dalam berbagai sisi, tempat atau kelompok dari masyarakat,
memiliki kekokohan dalam masyarakat dan kekkokohan dalam tanzhim, dan
menjadikannya harakah satu-satunya yang berhak menjadi pemimpin atas
harakah pembuat undang-undang, dan harakah satu-satunya yang mampu
menjadi pemimpin harakah pembuat undang-undang dan dengan keahlian
tanzhim meletakkannya pada posisi harakah pembuat undang-undang yang
terstruktur”.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Lembaran-lembaran sejarah telah memberikan pelajaran kepada kami, bahwa
yang terjadi saat ini merupakan awal kabar gembira terhadap akhir
pemerintah diktator , keji dan zhalim, maka dari itu, ketika bertambah
keras kezhaliman terhadap ashabul ukhdud itulah akhir kekejaman raja
diktator. Dan ketika bertambah keras kekejaman Fir’aun dan prajuritnya
terhadap penyihir yang telah beriman maka itulah akhir dari
kezhalimannya. Dan ketika bertambah keras kekejaman Fir’aun abad yang
lalu dan menangkap lebih dari 30 ribu orang pada tahun 54 M, maka itulah
kehancuran mereka pada tahun 56 M. Dan ketika berulang pada tahun 64 M,
maka itulah kekalahan mereka pada tahun 67 M dan akhir dari
pemerintahannya. Dan sejarah juga telah mengingatkan kita tentang
dimanakah Gladion, Syamsu Badran, Sholah Nasir, dan Hamzah Basyuni? Dan
demikianlah sejarah, berlalu dengan para tughat dan orang-orang zhalim
hingga menuju akhir yang menghancurkan, namun dakwah tetap eksis dan

kekalh dibawah prinsip-prinsip yang mulia dan naungan bangunan yang tinggi.

Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus

Oleh karena ketsiqohan dan keyakinan yang kami miliki bahwa janji Allah
pasti akan datang, dan bahwa para rijal yang mulia yang tertangkap tidak
akan mampu melemahkan jiwa mereka. Dan bahwasannya akhir dari kezhaliman
sudah dekat dengan izin Allah, dan tidak akan berlangsung lama hukuman
perjara atas orang-orang yang mulia sehingga mereka dapat melihat
kembali cahaya dakwah, ketika kezhaliman telah masuk dalam liang lahat,
mendapatkan akhir perjalanan mereka kembali kehadapan Yang Maha Raja dan
Maha Pemberi balasan.

Sesungguhnya Allah bersama kita

Kami sampaikan dengan penuh kekuatan dan keyakinan kepada seluruh ikhwan
yang tercinta dan para petinggi dakwah kami yang berada di balik jeruji
besi; janganlah kalian bersedih karena sesungguhnya Allah selalu bersama
kita;

Kepada Ustadz Khairat Syatir yang sabar dan ikhlas yang telah dijatuhi
hukuman atasnya secara keji dan zhalim selama 7 tahun; janganlah
bersedih karena sesungguhnya Allah bersama engkau dan kita semua,

Dan kepada Ustadz Hasan Malik yang sabar dan ikhlas yang telah dijatuhi
hukuman atasnya secara keji dan zhalim selama 7 tahun; janganlah
bersedih karena sesungguhnya Allah bersama engkau dan kita semua,

Dan kepada para pemimpin kami dan ikhwan-ikhwan kami yang telah dijatuhi
hukuman atas mereka secara keji dan zhalim selama 10 tahun dan 5
tahun; janganlah kalian bersedih karena sesungguhnya Allah bersama
kalian dan kita semua.

Dan kepada ikhwan yang kami cintai, yang sabar dan ikhlas ketika
dijatuhi hukuman atas mereka dengan keji dan zhalim selama 5 dan 3
tahun; janganlah bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kalian dan
kita semua,

Dan kepada ikhwah dan yang kami kasihi dan cintai serta kepada buah hati
kami yang dirampas harta-harta mereka, dicerai beraikan keluarga mereka
dan didiskriminasi hak-hak mereka hingga sekarang; janganlah bersedih
karena sesungguhnya Allah bersama kalian dan kita semua,

Kepada orang tua kami, saudara-saudara kami, anak-anak kami yang
laki-laki dan perempuan dari kelurga yang tertangkap dengan keji dan
zhalim; janganlah bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kalian dan
kita semua. Dan demi Allah yang tidak ada tuhan selain-Nya; semua
itu tidak akan memupus perjuangan kita dan kalian, dan niscaya tidak
akan panjang masa di penjara, karena waktu kehancuran para pelaku
tindakan kezhaliman telah dekat, dan kalian pasti akan melihat apa yang
akan menimpa mereka di dunianya sebelum menjumpainya di alam akhirat
kelak, bersama anak-anak mereka dan keluarga mereka.

“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana
mereka akan kembali”.(As-Syua’ara:227).

Jihad tahapan

Betapa besar kebutuhan dakwah robbaniyah kita saat berada pada kondisi
yang mengerikan ini untuk dapat selalu tsabat dalam dakwah yang
merupakan bagian dari jihad tahapan. Tsabat yang membuat kami yakin
bahwa ujian selalu beriring dengan keimanan.

- Tsabat dalam prinsip dan manhaj tarbawi yang bersih dan jauh dari
kepentingan sesaat.

- Tsabat dan tunduk pada qiyadah dan jamaah.

- Tsabat terhadap prinsip-prinsip dan tsawabit harakah kita.

- Tsabat yang terdapat dalam makalah sang muassis “hilangkan perseteruan
perasaan dengan pandangan logika dan sinarilah cahaya akal dengan
perasaan yang bergelora”.

- Tsabat yang membenarkan kejujuran dan keikhlasan dalam berbuat karena
Allah, persiapan yang matang untuk berkorban di jalan-Nya, dan memenuhi
janji bai’at kepada-Nya.

- Tsabat yang mengikrarkan diri untuk terus berjalan menuju cita-cita
dan tujuan yang diidam-idamkan.

- Tsbat yang mewujudkan kepada kami firman Allah :

مِنْ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ
يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلاً

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa
yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang
gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka
tidak merobah (janjinya)”.(Al-Ahzab:23).

- Tsabat yang tidak mendorong diri untuk melakukan reaksi keras, namun
dengan strategi yang penuh hikmah dan manhaj yang lurus dalam melakukan
perubahan.

- Tsabat yang menyeru kami untuk berpegang teguh pada faraidh
(kewajiban-kewajiban) dan nawafil (yang sunnah-sunnah) untuk meraih
kemenangan dalam berbagai amal dakwah, dan fokus pada dakwah masyarakat.

- Tsabat yang membuat kami sadar, bahwa kemenangan yang sesungguhnya
adalah sabar sesaat, dan bahwasannya kemenangan itu bersama orang yang
sabar, dan kelapangan setelah penderitaan, hingga kebenaran tercerabut
dari orang-orang yang zhalim.

- Tsabat yang mewajibkan kami menggantikan posisi pemimpin kami yang
tertangkap; yang bukan hanya kepada keluarga dan anak-anak mereka saja,
namun juga pada dakwah, kewajiban dan tugas-tugas mereka; dengan
melipatkan gandakan usaha, mengorbankan apa yang dapat dikerahkan.

- Tsabat yang menjadikan Al-Ikhwan Al-Muslimun sebagaimana yang selalu
dikumandangkan; tetap tegar dalam melakukan perbaikan, sekalipun besar
harganya dan pengorbanannya, karena, selamanya mereka tidak akan lemah
dan merasa bosan dalam mengemban amanah dakwah kepada-Nya.

- Tsabat yang menjadikan mereka melakukan intifadhah baru setelah
keluarnya hukum yang keji untuk menghantarkan jalan menuju perbaikan
dengan semangat yang tinggi dan tsabat pada berbagai sikap dan berani
dalam kebenaran dengan iman yang bersih dan benar.

- Tsabat yang menjadikan mereka berpegang teguh pada keinginan yang kuat
dan tidak terbetik sedikitpun rasa lemah dan minder, dan pengorbanan
yang besar yang tidak berembel-embel ketamakan dan kebakhilan,
memiliki wafa’ (penepatan janji).

- Tsabat yang tidak terdapat di dalamnya rekayasa dan tipu daya.

Penutup

Taujihat dari mursyid Am untuk kesatuan jamaah seluruhnya; Dan kalian
wahai para Al-Ikhwan Al-Muslimun, hendaklah kalian memiliki tsabat dalam
dakwah, dalam prinsip dan manhaj kalian, dan kalian harus melipat
gandakan harakah dan aktivitas kalian, harus memahami karakteristik
orang-orang zhalim, bahwa mereka telah menculik ikhwan kita sehingga
satu persatu dijatuhi hukuman. Namun demikian, dakwah haruslah tetap
eksis hingga terwujud kemenangan untuk Islam –dengan izin Allah-. Dan
hendaknya kalian harus terus menerus berdzikir dan berdoa kepada Allah
SWT agar supaya dihilangkan segera kesedihan dan musibah atas umat ini,
dan memerdekakan orang-orang yang terzhalimi!!

والله غالب على أمره ولكن أكثر الناس لا يعلمون

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya”.(Yusuf:21).

Sementara itu DR. Jum’ah Amin menyatakan : “Teguhkanlah jiwa kalian dan
bertawakkallah kepada Allah, karena dibalik semua ini adalah kondisi
yang mengerikan dan lebih keras, perkara yang besar dan masa yang kelak
dijatuhi hukuman yang keras terhadap orang-orang fasik, menghukum
orang-orang yang zhalim. Karena itu persiapkanlah diri kalian dengan
keimanan, dan bersungguh-sungguhlah dalam berpegang teguh dengannya, dan
perbanyaklah melakukan perbuatas baik dan bersabarlah pada setiap
musibah dan kondisi sulit dalam menuju kenikmatan yang abadi, dan
niscaya Allah akan selalu bersama kalian dan tidak menyia-nyiakan
perbuatan baik kalian, dan -tentunya pula- kemenangan akan selalu
tertulis bagi orang-orang yang beriman”.

sumber: www.ikhwanonline.com

Download File Tanya Jawab Hukum Kontemporer

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sekedar untuk menyapa dan berbagi untuk mu para sahabat ku dimanapun berada..

Terdorong Niatan Untuk saling berbagi Karena didasarkan atas diskusi yang terjadi di sebuah milis, maka dengan ini dikirimkan sebuah zip file yang berisi tentang banyak hal yang menjadi bahan diskusi yang hangat terutama yang sering ditujukan kepada para aktifis kebaikan di banyak lembaga kemahasiswaan, sosial kemasyarakatan dan sebagainya.

Semoga ada guna dan manfaatnya.

Untuk beberapa milis yang kemungkinan sebagian besar membernya format berlangganan, sudah dapat diunduh di fasilitas files dimilisnya

Atau klik link berikut

http://www.4shared.com/file/55644003/7e902086/PDF_Buat_Tanya_Jawab.html

Didalamnya terdapat beberapa file diantaranya
1. e-book Fikih Demonstarasi
2. e-book Fikih Demokrasi
3. e-Book Hukum Nyanyian dan Lagu
4.Tanya Jawab masalah mazhab
5.Tanya jawab tentang toleransi dalam perselisihan pendapat

Semoga bermanfaat dan menambah kebaikan bagi yang menulis dan bagi kita semua Terimakasih

Salam Ukhuwah
Zulhamidi
Tutor Lembaga Bimbingan Belajar PG
Cabang Kalimas
Only Call on
0856 9143 9633
me_d4jji@yahoo.co.uk

Berbahagialah Engkau yang tertawan

BERBAHAGIALAH ENGKAU, SAUDARAKU YANG TERTAWAN!

Muhadhoroh Syaikh Abu Hudzaifah bin Abdir Rohman Al-Harobi Al-Liibiy –hafidzahulloh—
Segala puji bagi Alloh, kami memuji-Nya dengan pujian yang layak untuk
keagungan Wajah-Nya dan kebesaran kuasa-Nya.. kami memuji-Nya atas
limpahan ampunan dan kebesaran anugerah-Nya.. kami memuji-Nya atas
rahmat-Nya yang luas dan kebaikan-Nya yang banyak.
 
Maha Suci Dzat yang semua wajah tertunduk karena keagungan-Nya..
Maha Suci Dzat yang semua jidat terhinakan karena kekuatan-Nya.. Maha
Suci Dzat yang orang-orang tertindas menjadi kuat karena kekuatan-Nya..
hingga para polisi segan kepada mereka meskipun mereka terpenjara.. dan
para thoghut takut kepada mereka meskipun mereka telah berkalang tanah.
 
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada nabi pengemban dakwah
dan nabi pengemban jihad.. nabi pembawa petunjuk dan nabi pembawa
kelurusan.. nabi yang lemah lembut sekaligus nabi eksekutor.
 
Alloh bersholawat kepada putera Aminah yang
Telah melahirkan keturunan mulia
Wahai kalian yang mengharap syafaat darinya,
Haturkanlah sholawat dan salam kepadanya
 
 Semoga sholawat Alloh tercurah kepada beliau, kepada keluarganya yang suci, dan para shahabat, baik khulafaur rosyidin dan orang-orang beriman dari mereka, juga kepada orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari pembalasan.
 
Alloh (Yang Maha Benar) Tabaroka wa Taala berfirman di dalam Al-Quran:
 
 
(æóáóäóÈúáõæóäøóßõãú
ÈöÔóíúÁò ãøöäó ÇáúÎóæÝú æóÇáúÌõæÚö æóäóÞúÕò ãøöäó ÇáÃóãóæóÇáö
æóÇáÃäÝõÓö æóÇáËøóãóÑóÇÊö æóÈóÔøöÑö ÇáÕøóÇÈöÑöíäó{155} ÇáøóÐöíäó ÅöÐóÇ
ÃóÕóÇÈóÊúåõã ãøõÕöíÈóÉñ ÞóÇáõæÇú ÅöäøóÇ áöáøåö æóÅöäøóÜÇ Åöáóíúåö
ÑóÇÌöÚæäó{156} ÃõæáóÜÆößó Úóáóíúåöãú ÕóáóæóÇÊñ ãøöä ÑøóÈøöåöãú
æóÑóÍúãóÉñ æóÃõæáóÜÆößó åõãõ ÇáúãõåúÊóÏõæäó )
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Robb mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqoroh: 155-157).
 
Nabi pilihan n bersabda: 
 
 
Åä Çááå ÅÐÇ ÃÍÈ ÚÈÏÇð ÇÈÊáÇå
“Jika Alloh mencintai seorang hamba, pasti Dia akan mengujinya.”
 
 Sesungguhnya di antara sunatulloh adalah adanya penyaringan dan
ujian. Inilah keadaan yang dialami makhluk-makhluk Alloh terbaik; para
nabi. Orang-orang sebelum kalian juga tertimpa kesusahan, tersakiti
oleh berbagai gangguan. Bahkan saking beratnya ketakutan, kelaparan dan
kemiskinan yang terjadi, makhluk Alloh terbaik dan para pengikutnya
merasa pertolongan lambat datang, maka mereka bertanya-tanya: Bilakah
pertolongan Alloh datang? Dikatakan kepada mereka: Dekat, wahai
golongan yang beriman! 
 
Sebagaimana yang Alloh kisahkan dalam Al-Quran: 
 
 
(Ãóãú
ÍóÓöÈúÊõãú Ãóä ÊóÏúÎõáõæÇú ÇáúÌóäøóÉó æóáóãøóÇ íóÃúÊößõã ãøóËóáõ
ÇáøóÐöíäó ÎóáóæúÇú ãöä ÞóÈúáößõã ãøóÓøóÊúåõãõ ÇáúÈóÃúÓóÇÁ æóÇáÖøóÑøóÇÁ
æóÒõáúÒöáõæÇú ÍóÊøóì íóÞõæáó ÇáÑøóÓõæáõ æóÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇú ãóÚóåõ
ãóÊóì äóÕúÑõ Çááøåö ÃóáÇ Åöäøó äóÕúÑó Çááøåö ÞóÑöíÈñ )
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum
kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rosul
dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan
Alloh?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat.” (Al-Baqoroh: 214).
 
Inilah penjelasan dari manusia yang tak berbicara berdasarkan hawa nafsu. Ini penjelasan dari manusia penerang kegelapan n:
 
 
ÇáÏäíÇ ÓÌä ÇáãÄãä æÌäÉ ÇáßÇÝÑ
“Dunia adalah penjara orang beriman dan surga orang kafir.” (HR. Muslim dalam Shohih-nya).
 
Dan inilah perasaan yang dialami oleh salah seorang pemimpin Islam
(Ibnu Taimiyah), ketika orang-orang dzalim menghinakannya dengan tirani
mereka: 
 
“Apa yang mau diperbuat musuh-musuhku kepadaku? Surga dan tamanku
ada di hatiku, ke manapun aku pergi ia tak pernah meninggalkanku.
Dipenjaranya aku adalah kholwah, dibunuhnya aku adalah kesyahidan,
diusirnya aku dari negeriku adalah wisata.”
 
 Saudaraku, yang terpenjara…
Wahai singa yang terkurung dalam kandangnya…
Wahai pahlawan yang teguh, yang musuh tak mendengar keluhan sakitnya…
Kepadamu, wahai gunung menjulang, di tengah siksaan orang-orang kejam.
Kepadamu, wahai yang mengkufuri hukum tandingan-tandingan Alloh dan beriman kepada Robb hari akhirat.
Kepadamu, wahai yang kuat di zaman penuh kelemahan.
Kepadamu, wahai yang menolak kehinaan di hadapan sesama hamba, karena dirinya termasuk dari orang-orang merdeka.
Kepada mereka yang tak sudi mengikut dan menjilat kepada orang-orang murtad yang jahat.
 
Kuhadiahkan kepadamu, saudaraku, hal paling remeh dari yang
seharusnya dihadiakan kepada manusia seperti dirimu. Kuhadiahkan
kata-kata dari lubuk hati, semoga saja bisa meringankan keadaanmu..
Sesungguhnya karena ujian orang itu bertingkat-tingkat dan kekuatan
imannya berkelas-kelas, maka sudah pasti segolongan manusia memiliki
derajat lebih dari golongan yang lain. Orang yang sabar akan diangkat,
orang yang tidak sabar berpisah dengan yang enak-enak akan rendahkan.
 
Alloh telah menentukan –dan tak ada yang bisa menolak
ketentuan-Nya—bahwa iman itu diuji dengan bala’, dan bala’ memerlukan
kesabaran, dan kesabaran menggiring ke kemenangan, dan kemenangan
adalah satu satu buah dari pertolongan Alloh.
Berbahagialah, saudaraku yang terpenjara.. Alloh telah menjanjikan
kemenangan bagi orang-orang yang sabar dan yakin. Bahkan Alloh menyebut
mereka sebagai pemimpin-pemimpin Islam dan para pemberi petunjuk menuju
jalan Robb semesta alam, sebagaimana firman Alloh di dalam Kitab-Nya: 
 
 
æóÌóÚóáúäóÇ ãöäúåõãú ÃóÆöãøóÉð íóåúÏõæäó ÈöÃóãúÑöäóÇ áóãøóÇ ÕóÈóÑõæÇ æóßóÇäõæÇ ÈöÂíóÇÊöäóÇ íõæÞöäõæäó
 
“Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan mereka meyakini
ayat-ayat kami.” (As-Sajdah: 24).
 
Duhai penjara, aku jatuh hati kepada rantai-rantaiku
Rantai dan jeruji-jeruji adalah senjataku
Hai penjara, aku sudah akrab dengan selku
Sel-sel dan kegelapan-kegelapan ini adalah selendangku
Di balik jeruji-jerujimu, dengan izzahku aku merasa tinggi 
Sedang orang bebas di luar pagarmu sukarela menghinakan diri 
Dengan penjara-penjara mereka mereka kekang hidupku
Padahal aku lahir dan meninggal di bawah bayang-bayang rantaimu
Di tembokmu kutulis impian-impianku
Dengan goresan kukuku dan tinta darahku
Dengan darahku kutulis bahwa aku
Berlepas diri dari kekufuran mereka
Dan karena itulah negeriku serasa sempit
Ibu…mengapa kau teteskan air mata.
Jangan…
Jangan begitu, aku menjadi penebusmu, wahai ibu yang penyayang
Ibu…jangan menangis karena aku dipenjara, sabarlah
Fajar sebentar lagi akan terbit
Kekafiran akan tergulung di balik pasukan mereka
Dan cahaya agamaku kanbersinar benderang
Kebenaran akan menang seketat apapun penjara mereka
Dan rantai akan patah dan agamaku kanjadi yang tertinggi
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara..
Thoghut itu hanya
meneruskan jalan para pendahulu mereka; memerangi para pengikut
kebenaran dan tauhid. Alangkah miripnya petang dan malam.
Thoghut-thoghut itu tak punya tempat dan nilai dalam timbangan Alloh,
sementara mereka terus mengancam dan menakut-nakuti, seperti dilakukan
Firaun pendahulu mereka:
 
 
ÞóÇáó áóÆöäö ÇÊøóÎóÐúÊó ÅöáóåÇð ÛóíúÑöí áóÃóÌúÚóáóäøóßó ãöäó ÇáúãóÓúÌõæäöíäó
 
“Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku,
benar-benar Aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan".”
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara..
Berbahagialah, wahai engkau yang telah menggabungkan antara kesabaran dan jihad..
Wahai engkau yang meninggalkan kelezatan dan lelapnya tidur untuk melangkah di jalan Alloh..
Berbahagialah, Alloh menjanjikan Surga kepadamu. Dan siapakah yang mampu menghalangi anugerah dan karunia Alloh untukmu?
 
 
. íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇú ÇÕúÈöÑõæÇú æóÕóÇÈöÑõæÇú æóÑóÇÈöØõæÇú æóÇÊøóÞõæÇú Çááøåó áóÚóáøóßõãú ÊõÝúáöÍõæäó
 
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu beruntung.” (Ali Imron: 200).
 
Perlihatkanlah kesabaran yang baik kepada Alloh, sehingga Alloh
tahu bahwa jihad yang kalian lakukan adalah jihad yang besar dan agung.
Dan Alloh Maha tahu apa yang kalian alami di malam hari dan apa yang
kalian kerjakan di siang hari, tapi maksud tahu di sini adalah tahu
akan balasan Surga atau Neraka yang berhak kalian dapatkan. Itulah
maksud dari firman Alloh Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemaksa:
 
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Alloh orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata
orang-orang yang sabar.” (Ali Imron: 142).
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara. 
Berbahagialah, wahai saudaraku yang sabar, akan datang obat penawar bagi semua penyakit. 
 
Berbahagialah oleh masa istirahat dari semua kepayahan. 
Berbahagialah oleh kecintaan dari Alloh Yang Maha Agung. 
Wahai engkau yang berperang agar kalimat Alloh menjadi yang tertinggi dan kalimat orang kafir menjadi yang terendah;
 
 
æóßóÃóíøöä
ãøöä äøóÈöíøò ÞóÇÊóáó ãóÚóåõ ÑöÈøöíøõæäó ßóËöíÑñ ÝóãóÇ æóåóäõæÇú áöãóÇ
ÃóÕóÇÈóåõãú Ýöí ÓóÈöíáö Çááøåö æóãóÇ ÖóÚõÝõæÇú æóãóÇ ÇÓúÊóßóÇäõæÇú
æóÇááøåõ íõÍöÈøõ ÇáÕøóÇÈöÑöíäó
 
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah
besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah
karena bencana yang menimpa mereka di jalan Alloh, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Alloh menyukai orang-orang yang
sabar.” (Ali Imron: 146).
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara…
 
Berkata penulis kitab Al-Fawakih Ad-Dawaanii Syarah Risalah Abi Zaid Al-Qoiruwani: “Dalam sabar menahan musibah ada pahala yang tak terdapat dalam sabar melaksanakan ketaatan (ibadah).” 
 
Ya Alloh, jadikan sabar sebagai bekal kami dan takwa sebagai kekayaan kami.
 
Berbahagialah saudaraku di penjara, bulan-bulanmu hanyalah menit
demi menit dan hari-harimu adalah detik demi detik, asalkan kau
habiskan usiamu untuk menjalani ujian Alloh dengan syukur, selalu
mengingat nama Dzat Yang Maha Penyayang, dan semua waktu longgar
bibirmu selalu terisi dengan dzikir, syukur, dan tasbih untuk
Majikanmu. 
 
Ya Alloh, ilhamkanlah kesabaran kepada mereka dan teguhkan hati mereka di atas kebenaran.
 
Optimis selalu untuk jadi yang terawal meski tanpa kuda balap
Optimis selalu padahal keputus asaan selalu mengintai
Optimis selalu meski frustasi menimpakan kepada kami
panasnya cambukan dan bentakan para algojo.
Optimis selalu wahai kaumku, meski kalian terus menangis
Langit menangis tapi menghidupkan lembah
Optimis selalu oleh buih yang menyiram bumi kita
Langit kita benderang oleh matahari dan cuaca cerah muncul
Optimis terhadap tanaman yang menumbuhkan tunasnya
Meski banyak belalang dan dibabat arit para pemanen
Optimis selalu, karena kabar gembira dari Nabi sudah dekat
Dan esok kankita tatap munculnya kemuliaan-kemuliaan
Laut tetap bertahan kebaikannya, apakah ia terpengaruh
Oleh jala para nelayan?
Maka biarkan musuh dengan makar dan akibat-akibatnya
Seekor semut bisa merayap di belantara tubuh singa
Aku bersumpah dengan Dzat yang mengisra’kan hamba terbaik-Nya
Dan mentakdirkan kehancuran kaum Aad:
Zaman pasti akan berputar
Dan apa yang disampaikan Nabi pemberi petunjuk pasti terjadi
 
Saudaraku yang terpenjara… barangkali saya akan mengajakmu dan diriku
sendiri untuk keluar dari kesedihan-kesedihan dunia menuju saat-saat,
di mana kita mengkaji dan mengingat apa yang Alloh sediakan bagi
hamba-hamba-Nya yang beriman di Jannah, lalu kita hidup dengan
kebahagiaan yang tak pernah berakhir dan kenikmatan yang tak pernah
habis:
 
Telah bercerita kepada kami Al-Humaidi, telah bercerita kepada kami
Sufyan, telah bercerita kepada kami Abuz Zinad, dari Al-A‘roj dari Abu
Huroiroh a ia berkata: Rosululloh n bersabda: “Alloh berfirman:
“Kusediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh… (berbahagialah wahai
saudaraku yang teguh di atas kebenaran di tengah terpaan fitnah dan
kegoncangan).. sesuatu yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah
didengar oleh telinga, dan belum pernah terbayang dalam benak seorang
manusia pun.” Jika kalian mau, bacalah firman Alloh: “Tak
seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (As-Sajdah: 17).
 
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Muqotil, telah memberitahu
kami Abdulloh, telah memberitahu kami Ma‘mar dari Hammam bin Munabbih
dari Abu Huroiroh a ia berkata: Rosululloh n bersabda: “Rombongan
pertama yang masuk Jannah wajah mereka seperti bulan di malam purnama,
mereka tidak meludah di dalamnya, tidak beringus dan tidak buang air
besar. Wadah-wadah mereka di sana dari emas, sisir-sisir mereka dari
emas dan perak, pengasapan minyak wangi mereka dari gaharu, keringat
mereka kasturi, dan masing-masing mereka punya dua isteri yang sumsum
betisnya bisa dilihat dari balik daging karena saking indahnya, tiada
perselisihan di tengah mereka, tidak ada saling marah, hati mereka
seperti hati yang satu, mereka bertasbih mensucikan Alloh pagi dan
petang.”
 
Berikut ini kabar gembira untukmu, saudara-saudaraku…wahai orang-orang yang teguh dan bertekad baja:
 
Telah bercerita kepada kami Abdul Aziz bin Abdulloh, ia berkata: telah
bercerita kepadaku Malik bin Anas, dari Sofwan bin Sulaim, dari Atho’
bin Yasar dari Abu Said Al-Khudriy a dari Nabi n beliau bersabda:
“Sesungguhnya para penduduk Jannah saling melihat ke arah para penghuni
kamar-kamar di atas mereka sebagaimana melihat bintang berkelip di ufuk
timur atau barat saking jauhnya jarak mereka.” Para shahabat berkata:
“Wahai Rosululloh, tentu itu tempat para nabi yang tak dicapai oleh
selain mereka.” Rosululloh bersabda: “Ya, demi Dzat Yang jiwaku ada di
Tangan-Nya, mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan
membenarkan para rosul.”
 
Berbahagialah, wahai orang-orang sabar dan beriman. Bergembiralah
karena kalian akan melihat Alloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 
 
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna ia berkata: telah
bercerita kepadaku Abdul Aziz bin Abdus Shomad, telah bercerita kepada
kami Abu Imron Al-Jauni dari Abu Bakr bin Abdulloh bin Qois dari
ayahnya bahwasanya Rosululloh n bersabda: “Sesungguhnya di Jannah ada
kemah yang terbuat dari mutiara berlubang yang panjangnya 60 mil, di
setiap sudutnya ada keluarga yang bisa saling melihat, orang-orang
beriman mengelilingi mereka. Dan ada dua surga yang bejana-bejana dan
seluruh isinya dari perak. Dan dua surga yang bejana-bejana dan seluruh
isinya dari ini dan itu. Antara mereka dan melihat wajah Robb mereka
hanya dibatasi oleh Selendang Kesombongan di Wajah-Nya di Jannah ‘Aden.”
 
Allohu Akbar..Allohu Akbar.. Allohu Akbar!
 
Selanjutnya, di sini saya memanggil saudaraku yang bebas di luar penjara namun dipenjara oleh dunia:
 
Wahai kalian yang merdeka dari sel-sel besi namun menjadi tawanan bagi seonggok daging kering dan isteri..
 
Sungguh engkau punya saudara-saudara yang membebaskan mereka adalah
wajib, menolong dan menguatkan mereka telah menjadi kewajiban yang
hilang. Maka kuingatkan diriku dan dirimu, akhi, tentang keadaan para
Salaf yang mulia ketika mengalami kegoncangan dan musibah seperti yang
kita alami sekarang.
 
Imam Ibnul Arobi Al-Maliki v berkata dalam kitab Ahkaamul Quran:
“…kecuali jika mereka menjadi tawanan yang tertindas, maka loyalitas
terhadap mereka masih tetap berlaku, menolong mereka dengan fisik
adalah wajib sampai tidak ada di antara kita mata yang bisa terpejam
sampai kita berangkat untuk membebaskan mereka jika jumlah kita
mencukupi untuk itu, atau kita keluarkan seluruh harta kita demi
membebaskan mereka sampai tidak ada lagi satu dirhampun yang kita
miliki. Begitulah yang dinyatakan oleh Imam Malik dan seluruh ulama.
Maka innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji‘uun menyaksikan
orang-orang yang membiarkan saudara-saudaranya ditawan musuh, padahal
di tangan mereka ada tumpukan harta, keadaan lebih, punya perlengkapan
dan personel, punya kekuatan dan ketahanan.” 
 
Ini beliau ucapkan di zaman beliau, lalu bagaimana dengan zaman kita? 
 
Ya Alloh, ampunilah kami yang mentelantarkan saudara-saudara kami..
 
Apakah tawanan-tawanan dari kita selamat, bagaimana kalian ini?
Di hati ini petir serasa menggelegar-gelegar
Apakah para tawanan dari kita dimuliakan, bagaimana kalian ini?
Kehinaan bukan terletak pada penjara dan tembok
Kehinaan terjelek telah kalian tinggalkan
Ketika kalian bela Din Yang Maha Mengetahui perkara ghaib
Sungguh kemuliaan telah kalian raih
Kemuliaan tertinggi ada di rongga hati kalian
Apakah kita melupakan, bahkan menelantarkan, para tawanan kita
Tidak ada singa marah yang bangkit untuk kalian
Dunia kita sudah lama terdiam
Seolah semuanya adalah penyembah salib
Mereka terus berjalan di atas kebenaran dengan yakin
Duhai, menyakitkan sekali ketidak pedulian  orang dekat
 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah v, mutiara dari Syam, berkata dalam Majmu‘ Fatawa:
“Membebaskan tawanan termasuk kewajiban yang paling besar, mengorbankan
harta baik harta wakaf atau yang lain termasuk ibadah paling agung.”
 
Amirul Mukminin Umar bin Khothob a berkata: “Sungguh membebaskan satu
orang dari tangan orang-orang kafir itu lebih aku sukai daripada
Jazirah Arab.”
 
Ibnun Nahas menukil dari An-Nawawi, sebagaimana di dalam Ar-Roudhoh,
perkataan dia: “Sekiranya mereka menawan satu atau dua orang Muslim,
maka apakah itu sama dengan ketika musuh masuk ke negeri Islam? Ada dua
pendapat, yang pertama: tidak; sebab gangguan musuh terhadap satu orang
saja adalah hal yang tak mungkin. Pendapat yang paling benar adalah
iya, sebab kehormatan satu orang Muslim lebih besar daripada kehormatan
satu negeri.”
 
Bahkan, kehormatan satu orang Muslim lebih besar di sisi Alloh daripada kehormatan Baitulloh Al-Haram (Ka‘bah).
 
Al-Izz bin Abdus Salam berkata, sebagaimana di dalam Ahkamul Jihad:
“Membebaskan tawanan kaum Muslimin dari tangan orang-orang kafir
termasuk ibadah paling agung. Sebagian ulama bahkan mengatakan: ‘Jika
mereka menawan satu saja orang Islam, kita wajib terus menerus
melancarkan perang terhadap mereka sampai kita berhasil membebaskan
mereka atau kita musnahkan mereka. Lalu bagaimana jika mereka menawan
banyak sekali kaum Muslimin.”
 
Dengan kelancangan apa mereka menawannya, katakanlah
Apakah karena ayahku sholat dan shoum?
Bukankah ia menyeru kepada kebenaran secara terus terang?
Dan musuh menyakitinya karena itu?
Bukankah dia menempuh jalan yang lurus, 
Yang menerangi jalannya dengan cahaya yang luas?
Bukankah ia menyeru setiap saat,
Kepada tauhid, dan melaksanakan kebaikan?
Bukankah dia yang membangkitkan harapan di tengah kita, 
Serta membangunnya ketika sekedar bayangan saja telah hilang?
Bukankah ayahku menolak kehinaan, lalu 
Apa kejahatannya hingga penjahat itu menahannya?
Bukankah ia senantiasa memberi makan orang miskin
Dan bergembira ketika bertemu orang fakir?
Hampir saja ia meleleh karena sedih jika bukan 
Karena ia mengapung di lautan umat kita
Sabarlah ayahku, sebentar lagi
Pedang akan menghancurkan kesedihan-kesedihanku
Zaman terlelap sudah pergi meninggalkan kita
Musuh-musuh kita takkan terhinakan dengan tidur
Karena kemuliaan takkan diraih suatu kaum
Yang rela hidup di tengah berbagai kesenangan
 
Berikut ini kisah seorang wanita yang bertemu Al-Manshur bin Abi Amir
ketika ia perang dari sebuah pertempuran dan meraih kemenangan. Wanita
itu berkata: “Engkau dan orang-orang bergembira sementara aku menangis
sedih.” 
“Kenapa?” tanya Al-Manshur.
“Anakku ditawan di sebuah negeri Romawi.”
Maka Al-Manshur memberangkatkan pasukannya saat itu juga, kemudian mereka pulang dan menghadirkan anaknya itu kepadanya.
 
Di dalam atsar diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz
ketika ada sebagian kaum Muslimin tertangkap mengirim Abdur Rohman bin
Amroh untuk membebaskan mereka, ia berpesan kepadanya: “Berikan kepada
mereka semua yang mereka minta untuk menebus satu orang Muslim. Demi
Alloh, satu orang dari kaum Muslimin lebih aku sukai daripada semua
orang musyrik yang ada di bawah kekuasaanku. Sesungguhnya ketika engkau
menebus seorang Muslim, berarti engkau telah meraih keberuntungan,
karena pada dasarnya engkau menebus Islam.”
 
Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz juga pernah menulis surat kepada
para tawanan, yang isinya: “Sesungguhnya kalian menggangap diri kalian
adalah tawanan, demi Alloh tidak. Kalian adalah orang-orang yang
tertahan di jalan Alloh. Ketahuilah, aku tidak membagi sesuatu pun
kepada rakyatku kecuali pasti aku khususkan untuk keluarga kalian yang
paling banyak dan paling baik. Saya telah mengirim fulan bin fulan
kepada kalian dengan uang lima ribu dinar. Kalau bukan karena takut
ditahan (tidak diberikan kepada kalian) oleh tirani Romawi, tentu jatah
kalian akan kutambah. Aku juga telah mengutus fulan bin fulan untuk
menebus yang muda dan yang tua, yang laki-laki dan yang perempuan dari
kalian, yang merdeka maupun yang sahaya, sesuai permintaan. 
 
Maka optimislah, kemudian optimislah. Wassalam.”
 
Ayahku, jangan kau uraikan kesedihan-kesedihan
Aku bukan pengecut dan aku tak melihat dirimu pengecut
Ayahku, penjara bagiku adalah surga
Apakah kau melihat penjara bagi orang sepertiku menjadi surga?
Siapa yang tujuannya Robb Arsy, ia takkan
Rela dengan kehinaan dan tidak mau hidup terhina
Kedua mataku ditutup kain tapi aku melihat
Kelezatan dan rasa aman yang tak bisa kalian lihat
Jasadku menginap terhina dalam belenggu 
Sementara jiwaku dalam diri seperti kobaran kawah
Dari atas kepalaku ada dua penjaga yang ketakutan 
Terhadap diriku, mereka memperhitungkan apa yang keluar dari mulutku
Putaran nostalgia berjalan di benakku
Maka ia membasahi ruh dan perasaanku
Seolah ibuku tak menyisakan setetes air matapun
Kecuali ia tumpahkan karena sedih dan kasihan
Demi Alloh sekiranya ia tahu Surga hatiku
Tentu matanya mongering karena  rasa tenang
Wahai ayahku, apakah kau kira malamku kesepian
Sementara di kegelapan aku lantunkan bacaan Al-Quran?
Tidak! Dadaku tidak sempit bagiku
Dada yang membawa iman takkan pernah sempit
Aku korbankan nyawaku di jalan Alloh
Maka kemuliaan-kemuliaan ditegakkan untukku
Sekiranya mereka sobek-sobek tubuhku, aku takkan sedih
Penyeru jihad memanggil kami menuju Jannah
Ayahku, sampai kapan kita terus begini
Terus berfikir sambil menghitung korban tewas dari kita?
Sampaikanlah tentang keberanian kepada umat kita
Yang hingga kini tak kenal jati dirinya
Dan carilah manusia sejati, ayah, sungguh
Perasaanku sudah penat dan tak menemukan manusia sejati
Ayahku, kini aku dianggap penjahat terbesar
Ketika aku menolak aku tak mau menghinakan diri dan tunduk
“Kamu dituduh teroris,” kata mereka
duh, betapa bahagia aku jika karena Islam aku dituduh teroris
Bagi mereka kejahatan mereka boleh menimpa umatku
Sedangkan melawan tirani kami diharamkan
Dan yahudi boleh melemparkan bom demi bom
Menghapus desa-desa dan mencabik-cabik anak kecil
Namun anak kecil yang melempar beberapa batu
Berarti ia musuh yang jahat dan pengkhianat
Mereka keluar untuk membunuh dua orang di tengah gua mereka
Lalu apa dosa anak-anak kecil sehingga harus mati terang-terangan?
Wahai yang mendatangi Al-Qaeda untuk menghancurkan pondasinya
Lalu kenapa rumah dirampas dan temboknya dirobohkan?
Pastilah jika mereka menyerang bangsa-bangsa
Atau membakar penduduk-penduduk negeri
Kan mereka hancurkan semua rumah, tapi heranlah 
Al-Qaeda tetap tak tergoyahkan pilar-pilarnya
Kami tak kenal terror dalam agama kami
Selain untuk orang yang jahat dan menyerang kami
Islam moderat, bagaimana mau menuntut adil kepada
Tangan yang mencuri dan tak kenal keadilan?
Ayahku, ceritakan kepadaku sifat paling mulia
Bersama setiap kuda membawa para ahli kuda
Dan jika kau lihat singa maka ingatlah pahlawan
Yang dia tinggal di dalam penjara terbelenggu
Sungguh kami lihat kezaliman mereka yang belum pernah kami lihat
Dan Alloh Robbul Alamin akan perlihatkan kepada kami
Kehinaan orang-orang kafir dan tidak ada pelindung bagi mereka
Sedangkan Alloh di Ketinggian-Nya adalah pelindung kami
 
Akhi…yang tidak ditawan dipenjara namun ditawan oleh dunia. 
 
Al-jihad..al-jihad..al-jihad. Jika kalian tak mampu ber I’dadlah,
kemudian teruslah ber-I’dad. Tinggalkanlah kelalaian dan tidur.
Tinggalkan makar Iblis dan tentaranya yang bangsat itu. Segeralah
bekerja keras, carilah kematian di tempat-tempatnya di bawah panji
syariat Alloh. Umur ini masih tersisa, sungguh yang akan kita cari
adalah kehidupan abadi, Jannah dan kelezatan selama-lamanya.
 
Kita usir bayangannya dan dia lari menjauhi kita
Kita kejar kasih sayangnya tapi ia halangi kita
Kita katakan padanya: kemarilah, kami
Rindu pada wajah mahalmu. Dan kami
Mengharapkan dirimu sejak lama
Tidakkah kau ulurkan tangan pemberian kepada orang yang mengharap
Dia menolak dan terus berjalan serta menutup semua pintu
Lalu pergi meninggalkan semua jin dan manusia
Aku heran dan mulailah kutanya: mengapa?
Dan bagaimana kemuliaan kita bisa terraih?
Ia berkata: siapa yang kau inginkan? Kukatakan: sesuatu
Yang namanya jihad, jika itu bisa diraih
Maka ia berkata, sambil memutar wajahnya ke arahku
Dengan penuh ceria dan hati tenteram
“Jika kamu ingin membela kebenaran, carilah
jihad seperti jihadnya Abu Ubaidah dan Al-Mutsanna
Dan tinggalkanlah orang yang berjuang untuk dunia
meskipun mulutnya mengucapkan jihad dan menyenandungkannya.”
 
Nabi n telah berpesan dengan sebaik-baik pesan tentang masalah para
tawanan. Beliau menghasung untuk mengorbankan semua yang kalian punya
untuk membebaskan mereka dari setiap gangguan. Rosululloh Shollallohu
alaihi wa sallam bersabda: “Bebaskanlah tawanan, beri makanlah orang
lapar, dan jenguklah orang sakit.” (HR. Bukhori dan Muslim).
 
Lalu bagaimana jika pada diri seseorang terkumpul dua sifat dari hadits ini, atau bahkan semuanya, wahai saudara seiman?!!
 
 
Çááåã
Ýß ÞíÏ ÃÓÑÇäÇ ...Çááåã Ýß ÞíÏ ÃÓÑÇäÇ ...Çááåã Ýß ÞíÏ ÃÓÑÇäÇ ...Çááåã
Åäåã ÚÈíÏß ÓÌäæÇ Ýí ÓÈíáß æÓÈíá Ïíäß ...Çááåã ÃÈÓØ Úáíåã ãä ÇáÓßíäÉ
ÓÍÇÈÇ æÇÝÊÍ áåã ãä ÇáØãÇÆäíäÉ ÈÇÈÇ ...Çááåã Åäß ÊÑÇ ÍÇáåã æÊÑÇ ãßÇäåã
æÊÚáã ãÇ íØíÞæä æãÇ áÇ íØíÞæä Åäß ÓÈÍÇäß ÚáÇã ÇáÛíæÈ ...Çááåã ÎÝÝ Úäåã
ãÇ áÇ íØíÞæä ...æÃÃÌÑåã Ýí ãÇÚáíå íÕÈÑæä ...æËÈÊåã Çááåã Úáì ãÇ Èå
íÄãäæä ...Çááåã ÃÌÚá äÇÑ ÇáÙÇáãíä Úáíåã ÈÑÏÇ æÓáÇãÇ ...æÃÌÚá áåã ÇáÞÑÂä
ÞÇÆÏÇ æÅãÇãÇ ...æÃÌÚá áåã ÏÇÑ ÇáÓáÇã ãäÒáÇ æãÞÇãÇ ...Çááåã ËÈÊåã Úáì
ÇáÍÞ Ýí ßá ÇáÃÍæÇá ...æÃÕÑÝ Úäåã ßá ÇáÃåæÇá ...Çááåã ËÈÊåã Úáì ÇáåÏì
æÃÕÑÝ Úäåã ÇáÑÏì ...Çááåã ÃÍÝÙ Úáíåã Ïíäåã ... Çááåã ÃÍÝÙ Úáíåã Ïíäåã
... Çááåã ÃÍÝÙ Úáíåã Ïíäåã ...æíÓøÑ áåã Åáì ÇáÝÑÏæÓ ÇáÃÚáì
ØÑíÞåã......Çááåã ÅäÇ áÇ äÏÚæß ÈÞáÉ ÐäæÈäÇ æáÇ ÈßËÑÉ ÍÓäÇÊäÇ ...Çááåã
Åä äÏÚæß æäÚáã Úáã ÇáíÞíä Ãä ØÇÚÊäÇ áÇ ÊäÝÚß æãÚÕíÊäÇ áß Ìá ÌáÇáß áÇ
ÊÖÑß ...Çááåã ÅääÇ äÏÚæß ÈãÇ äÚáã ãä æÇÓÚ ÑÍãÊß æÚÙíã ãäøß ...Çááåã ÅäÇ
äÏÚæß ÈãÇ äÚáã ãä Íáãß æßÑãß ...æÇäÊ íÇ ÑÈäÇ ÎíÑ ãä ÓÆá æÃßÑã ãä ÞÕÏ
...Çááåã ÅäÇ ÕÑÝäÇ Úä ÇáãÎáæÞíä æÌæåäÇ æÞÈÖäÇ Úä ãÓÇÆáÉ ÛíÑß ÃßÝäÇ
...Çááåã ÅäÇ ãÑÛäÇ æÌæåäÇ áÌÈÑæÊß ...ææÖÚäÇ Úáì ÇáÃÑÖ ÌÈÇåäÇ ÐáÇð
áÚÙãÊß ...Çááåã ÅäÇ äÓÃáß Èßá ÃÚãÇáäÇ ÇáÕÇáÍÇÊ ...Ãä ÊíÓÑ áäÇ ÔåÇÏÉ
ÊÑÖíß ÚäÇ ...Çááåã ãÇ íäÝÚäÇ ÚáãäÇ ÅÐÇ áã íÞÑÈäÇ Åáì ãÑÖÇÊß...æãÇ
íäÝÚäÇ ÌåÇÏäÇ ÅÐÇ áã íÞÏäÇ Åáì ÌäÇÊß ...Çááåã ÎÐ ãä ÏãÇÆäÇ ÍÊì ÊÑÖì ...
Çááåã ÎÐ ãä ÏãÇÆäÇ ÍÊì ÊÑÖì... Çááåã ÎÐ ãä ÏãÇÆäÇ ÍÊì ÊÑÖì ...Çááåã
ÃáåãäÇ ÑÔÏäÇ ...æáÇÊßáäÇ Åáì ÃäÝÓäÇ ...æÇÛÝÑáäÇ æáí ÅÎæÇääÇ ...
 
Ya Alloh, bebaskanlah belenggu tawanan-tawanan kami. 
Ya Alloh, bebaskanlah belenggu tawanan-tawanan kami. 
Ya Alloh, bebaskanlah belenggu tawanan-tawanan kami.
Ya Alloh, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Mereka dipenjara
di jalan-Mu dan karena membela agama-Mu. Ya Alloh, bentangkanlah awan
ketenangan kepada mereka dan bukakan pintu ketentraman untuk mereka. Ya
Alloh sesungguhnya Engkau melihat keadaan dan tempat mereka, Engkau
tahu apa yang sanggup mereka pikul dan apa yang tidak sanggup mereka
pikul, Maha Suci Engkau, sungguh Engkau Dzat Yang Maha Mengetahui
perkara ghaib. Ya Alloh, ringankanlah apa-apa yang tidak mampu mereka
tanggung. Berilah mereka pahala atas perkara yang mereka sabar
menahannya. Ya Alloh teguhkan mereka atas perkara yang mereka imani. 
Ya Alloh, jadikan api orang-orang dzalim dingin dan kesejahteraan bagi mereka.
Jadikanlah Al-Quran sebagai pemimpin dan imam mereka. 
Jadikanlah Darus Salam sebagai rumah dan tempat tinggal mereka. 
Ya Alloh teguhkan mereka di atas kebenaran dalam semua kondisi. Palingkan dari mereka semua kengerian.
Ya Alloh teguhkan mereka di atas petunjuk dan palingkan dari mereka kesesatan.
Ya Alloh, jagalah din mereka.
Ya Alloh, jagalah din mereka. 
Ya Alloh, jagalah din mereka.
Mudahkan jalan mereka menuju jannah tertinggi, Firdaus.
Ya Alloh, sungguh kami tak berdoa kepada-Mu karena dosa kami sedikit
atau amal kebaikan kami banyak. Ya Alloh, sungguh kami berdoa kepadamu
sementara kami yakin seyakin-yakinnya bahwa ketaatan kami tak berguna
bagi-Mu dan maksiat kami tak membahayakan-Mu. Ya Alloh, kami berdoa
kepada-Mu dengan kelapangan rahmat-Mu dan agungnya anugerah-Mu. Ya
Alloh, sesungguhnya kami berdoa kepada-Mu dengan apa yang kami ketahui
dari Kasih sayang dan Kedermawanan-Mu. Dan Engkau, duhai Robb kami,
adalah sebaik-baik yang diminta dan sedermawan-dermawan yang dituju. Ya
Alloh, paling wajah-wajah kami dari makhluk-makhluk-Mu dan tahanlah
tangan kami dari meminta kepada selain-Mu.
Ya Alloh, kami telungkupkan wajah kami di hadapan Keperkasaan-Mu.
Kami letakkan jidat-jidat kami di tanah karena menghinakan diri di hadapan keagungan-Mu.
Ya Alloh, kami memohon kepada-Mu dengan amal-amal sholeh kami,
mudahkanlah bagi kami menggapai kesyahidan yang membuat-Mu ridho kepada
kami. 
Ya Alloh, ilmu kami tidak berguna jika tidak bisa mendekatkan diri kami
kepada ridho-Mu. Tidak berguna jihad kami jika tidak mengantarkan kami
kepada Jannah-jannah-Mu.
Ya Alloh, ambillah darah kami supaya Engkau ridho.
Ya Alloh, ambillah darah kami supaya Engkau ridho.
Ya Alloh, ambillah darah kami supaya Engkau ridho.
Ya Alloh, ilhamkan kelurusan kepada kami dan jangan kau pasrahkan kami
kepada diri kami sendiri. Ampuni kami dan saudara-saudara kami. 
 
Sekian.
 
Semoga Alloh selalu melimpahkan sholawat, keberkahan dan salam
kepada Nabi kita, Muhammad, kepada pengikut dan para shabat beliau.
 
 
------------------------------------------------------------------------------
 
 
Diterjemahkan oleh al-Akh Khadimul Jihad
 
jangan lupakan saudara kami dalam do'a kalian yang tulus
 
saudara mu dari
Battalion Media Al-Tawbah
 
 --- BERSAMA KITAB (AL QURAN) YANG MEMBERI PETUNJUK, DAN BESI (PEDANG) YANG MEMBERI PERTOLONGAN---

Kamis, Juli 17, 2008

U can to do it..believe!!!

Harus bisa.........!!!! Jangan pernah menyerah. Karena setia manusia di berikan potensi. Dan........Kamu punya potensi ..jadi kamu harus BISA..BISA..BISA.....!!!

Ingat dunia hanya persinggahan sebentar sahaja. Tidak lebih seperi di pagi atau di sore hari.

HARUS BANGKIT...BANGKIT.....BERJUANG........!!!!


ALLAHU AKBAR....UNSURNIY.............................................................................

Jumat, Juli 11, 2008

Adakah Berpolitik dan Berpartai Dicontohkan Nabi dan Sahabat?

Adakah Berpolitik dan Berpartai Dicontohkan Nabi dan Sahabat?

Rabu, 29 Nov 06 08:45 WIB


Yang menjadi pertanyaan, bagaimana sesungguhnya atau sebenarnya dilihat dari sudut pandang Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam hal berpolitik/berpartai? Ada nggak contohnya dari Nabi dan para sahabat?
Mohon penjelasan, jazakumulloh khoiron katsiron. Wassalam,

Abu Hurairah Ali Asmara / abuhurairah at eramuslim.com

Jawaban : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya seumur-umur belum pernah ikut pemilu, apalagi membangun dan mengurusi partai politik. Realita seperti ini sudah disepakati oleh semua orang, termasuk para ahli sejarah, ulama dan juga semua umat Islam.

Dengan realita seperti ini, sebagian kalangan lalu mengharamkan pemilu dan mendirikan partai. Alasannya, karena tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW, juga tidak pernah dilakukan oleh para shahabat belia yang mulia, bahkan sampai sekian generasi berikutnya, tidak pernah ada pemilu dan pendirian partai politik dalam sejarah Islam. Bahkan sebagian dari mereka sampai mengeluarkan statemen unik, yaitu bahwa ikut pemilu dan menjalankan partai merupakan sebuah bid'ah dhalalah, di mana pelakunya pasti akan masuk neraka. Ditambah lagi pandangan sebagian mereka bahwa sistem pemilu, partai politik dan ide demokrasi merupakan hasil pemikiran orang-orang kafir. Sehingga semakin haram saja hukumnya. Tentu saja pendapat seperti ini bukan satu-satunya buah pikiran yang muncul di kalangan umat. Sebagian lain dari elemen umat ini punya pandangan berbeda.

Mereka tidak mempermasalahkan bahwa dahulu Rasulullah SAW dan para shahabat tidak pernah ikut pemilu dan berpartai. Sebab pemilu dan partai hanyalah sebuah fenomena zaman tertentu dan bukan esensi. Lagi pula, tidak ikutnya beliau SAW dan tidak mendirikan partai, bukanlah dalil yang sharih dari haramnya kedua hal itu. Bahwa asal usul pemilu, partai dan demokrasi yang konon dari orang kafir, tidak otomatis menjadikan hukumnya haram.

Dan kalau mau jujur, memang tidak ada satu pun ayat Quran atau hadits nabi SAW yang secara zahir mengharamkan partai politik, pemilu atau demokrasi. Sebagaimana juga tidak ada dalil yang secara zahir membolehkannya. Kalau pun ada fatwa yang mengharamkan atau membolehkan, semuanya berangkat dari istimbath hukum yang panjang.
Tidak berdasarkan dalil-dalil yang tegas dan langsung bisa dipahami. Namun tidak sedikit dari ulama yang punya pandangan jauh dan berupaya melihat realitas. Mereka memandang meski pemilu, partai politik serta demokrasi datang dari orang kafir, mereka tetap bisa melihat esensi dan kenyataan. Berikut ini kami petikkan beberapa pendapat sebagian ulama dunia tentang hal-hal yang anda tanyakan.

SERUAN PARA ULAMA UNTUK MENDUKUNG DAKWAH LEWAT PARLEMEN
Apa komentar para ulama tentang masuknya muslimin ke dalam parlemen? Dan apakah mereka membid'ahkannya?
Ternyata anggapan yang menyalahkan dakwah lewat parlemen itu keliru, sebab ada sekian banyak ulama Islam yang justru berkeyakinan bahwa dakwah lewat parlemen itu boleh dilakukan. Bahkan sebagiannya memandang bahwa bila hal itu merupakan salah satu jalan sukses menuju kepada penegakan syariat Islam, maka hukumnya menjadi wajib.

Di antara para ulama yg memberikan pendapatnya tentang kebolehan / keharusan dakwah lewat parlemen antara lain:
1. Imam Al-'Izz Ibnu Abdis Salam
2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
3. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
4. Muhammad Rasyid Ridha
5. Syeikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa'di: Ulama Qasim
6. Syeikh Ahmad Muhammad Syakir: Muhaddis Lembah Nil
7. Syeikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi
8. Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
9. Syeikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin
10. Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-AlBani
11.Syeikh Dr. Shalih bin Fauzan
12. Syeikh Abdullah bin Qu'ud
13. Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-'Asyqar
14. Syeikh Abdurrahman bin Abdul Khaliq

Kalau diperhatikan, yang mengatakan demikian justru para ulama yang sering dianggap kurang peka pada masalah politik praktis. Ternyata gambaran itu tidak seperti yang kita kira sebelumnya. Siapakah yang tidak kenal Bin Baz, Utsaimin, Albani, Asy-Syinqithi, Shalih Fauzan dan lainnya?

1. Pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

a. Fatwa Pertama
Sebuah pertanyaan diajukan kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz tentang dasar syariah mengajukan calon legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan hukum Islam atas kartu peserta pemilu dengan niat memilih untuk memilih para da'i dan aktifis sebagai anggota legislatif. Maka beliau menjawab:

Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap amal itu tergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Oleh karena itu tidak ada masalah untuk masuk ke parlemen bila tujuannya memang membela kebenaran serta tidak menerima kebatilan. Karena hal itu memang membela kebenaran dan dakwah kepada Allah SWT. Begitu juga tidak ada masalah dengan kartu pemilu yang membantu terpilihnya para da'i yang shalih dan mendukung kebenaran dan para pembelanya, wallahul muwafiq.

b. Fatwa Kedua
Di lain waktu, sebuah pertanyaan diajukan kepada Syeikh Bin Baz: Apakah para ulama dan duat wajib melakukan amar makruf nahi munkar dalam bidang politik? Dan bagaimana aturannya?

Beliau menjawab bahwa dakwah kepada Allah SWT itu mutlak wajibnya di setiap tempat. Amar makruf nahi munkar pun begitu juga. Namun harus dilakukan dengan himah, uslub yang baik, perkataan yang lembut, bukan dengan cara kasar dan arogan. Mengajak kepada Allah SWT di DPR, di masjid atau di masyarakat. Lebih jauh beliau menegaskan bahwa bila dia memiliki bashirah dan dengan cara yang baik tanpa berlaku kasar, arogan, mencela atau ta'yir melainkan dengan kata-kata yang baik.

Dengan mengatakan wahai hamba Allah, ini tidak boleh semoga Allah SWT memberimu petunjuk. Wahai saudaraku, ini tidak boleh, karena Allah berfirman tentang masalah ini begini dan Rasulullah SAW bersabda dalam masalah itu begitu. Sebagaimana firman Allah SWT: Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl: 125).

Ini adalah jalan Allah dan ini adalah taujih Rabb kita. Firman Allah SWT:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu? (QS Ali Imran: 159)

Dan tidak merubah dengan tangannya kecuali bila memang mampu. Seperti merubha isteri dan anak-anaknya, atau seperti pejabat yang berpengaruh pada sebuah lembaga. Tetapi bila tidak punya pengaruh, maka dia mengangkat masalah itu kepada yang punya kekuasaan dan memintanya untuk menolak kemungkaran dengan cara yang baik.

c. Fatwa Ketiga
Majalah Al-Ishlah pernah juga bertanya kepada Syeikh yang pernah menjadi Mufti Kerajaan Saudi Arabia. Mereka bertanya tentang hukum masuknya para ulama dan duat ke DPR, parlemen serta ikut dalam pemilu pada sebuah negara yang tidak menjalankan syariat Islam. Bagaimana aturannya?

Syaikh Bin Baz menjawab bahwa masuknya mereka berbahaya, yaitu masuk ke parlemen, DPR atau sejenisnya. Masuk ke dalam lembaga seperti itu berbahaya namun bila seseorang punya ilmu dan bashirah serta menginginkan kebenaran atau mengarahkan manusia kepada kebaikan, mengurangi kebatilan, tanpa rasa tamak pada dunia dan harta, maka dia telah masuk untuk membela agam Allah SWT, berjihad di jalan kebenaran dan meninggalkan kebatilan. Dengan niat yang baik seperti ini, saya memandang bahwa tidak ada masalah untuk masuk parlemen. Bahkan tidak selayaknya lembaga itu kosong dari kebaikan dan pendukungnya. Bila dia masuk dengan niat seperti ini dengan berbekal bashirah hingga memberikan posisi pada kebenaran, membelanya dan menyeru untuk meninggalkan kebatilan, semoga Allah SWT memberikan manfaat dengan keberadaannya hingga tegaknya syariat dengan niat itu.
Dan Allah SWT memberinya pahala atas kerjanya itu.

Namun bila motivasinya untuk mendapatkan dunia atau haus kekuasaan, maka hal itu tidak diperbolehkan. Seharusnya masuknya untuk mencari ridha Allah, akhirat, membela kebenaran dan menegakkannya dengan argumen-argumennya, niscaya majelis ini memberinya ganjaran yang besar.

d. Fatwa Keempat
Pimpinan Jamaah Ansharus sunnah Al-Muhammadiyah di Sudan, Syaikh Muhammad Hasyim Al-Hadyah bertanya kepada Syaikh bin Baz pada tanggal 4 Rabi'ul Akhir 1415 H. Teks pertanyaan beliau adalah:

Dari Muhammad Hasyim Al-Hadyah, Pemimpin Umum Jamaah Ansharus-Sunnah Al-Muhammadiyah di Sudan kepada Samahah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, mufti umum Kerajaan Saudi Arabia dan Ketua Hai'ah Kibar Ulama wa Idarat Al-buhuts Al-Ilmiyah wal Ifta'.

Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Saya mohon fatwa atas masalah berikut: Bolehkah seseorang menjabat jabatan politik atau adminstratif pada pemerintahan Islam atau kafir bila dia seorang yang shalih dan niatnya mengurangi kejahatan dan menambah kebaikan? Apakah dia diharuskan untuk menghilangkan semua bentuk kemungkaran meski tidak memungkinkan baginya? Namun dia tetap mantap dalam aiqdahnya, kuat dalam hujjahnya, menjaga agar jabatan itu menjadi sarana dakwah. Demikian, terima kasih wassalam.

Jawaban Seikh Bin Baz:
Wa 'alaikumussalam wr wb.
Bila kondisinya seperti yang Anda katakan, maka tidak ada masalah dalam hal itu. Allah SWT berfirman,"Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan." Namun janganlah dia membantu kebatilan atau ikut di dalamnya, karena Allah SWT berfirman,"Dan janganlah saling tolong dalam dosa dan permusuhan." Waffaqallahul jami' lima yurdhihi, wassalam wr. Wb.

Bin Baz

2. Wawancara dengan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin

Pada bulan Oktober 1993 edisi 42, Majalah Al-Furqan Kuwait mewawancarai Syaikh Muhammad bin shalih Al-'Utsaimin, seorang ulama besar di Saudi Arabia yang menjadi banyak rujukan umat Islam di berbagai negara. Berikut ini adalah petikan wawancaranya seputar masalah hukum masuk ke dalam parlemen.

Majalah Al-Furqan :. Fadhilatus Syaikh Hafizakumullah, tentang hukm masuk ke dalam majelis niyabah (DPR) padahal negara tersebut tidak menerapkan syariat Islam secara menyeluruh, apa komentar Anda dalam masalah ini?

Syaikh Al-'Utsaimin : Kami punya jawaban sebelumnya yaitu harus masuk dan bermusyarakah di dalam pemerintahan. Dan seseorang harus meniatkan masuknya itu untuk melakukan ishlah (perbaikan), bukan untuk menyetujui atas semua yang ditetapkan.

Dalam hal ini bila dia mendapatkan hal yang bertentangan dengan syariah, harus ditolak. Meskipun penolakannya itu mungkin belum diikuti dan didukung oleh orang banyak pada pertama kali, kedua kali, bulan pertama, kedua, ketiga, tahun pertama atau tahun kedua, namun ke depan pasti akan memiliki pengaruh yang baik.

Sedangkan membiarkan kesempatan itu dan meninggalkan kursi itu untuk orang-orang yang jauh dari tahkim syariah merupakan tafrit yang dahsyat. Tidak selayaknya bersikap seperti itu.

Majalah Al-Furqan : Sekarang ini di Majelis Umah di Kuwait ada Lembaga Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Ada yang mendukungnya tapi ada juga yang menolaknya dan hingga kini masih menjadi perdebatan. Apa komentar Anda dalam hal ini, juga peran lembaga ini. Apa taujih Anda bagi mereka yang menolak lembaga ini dan yang mendukungnya?

Syaikh Al-Utsaimin: Pendapat kami adalah bermohon kepada Allah SWT agar membantu para ikhwan kita di Kuwait kepada apa yang membuat baik dien dan dunia mereka. Tidak diragukan lagi bahwa adanya Lembaga Amar Makmur Nahi Munkar menjadikan simbol atas syariah dan memiliki hikmah dalam muamalah hamba Allah SWT. Jelas bahwa lembaga ini merupakan kebaikan bagi negeri dan rakyat. Semoga Allah SWT menyukseskannya buat ikhwan di Kuwait.

Pada bulan Zul-Hijjah 1411 H bertepatan dengan bulan Mei 1996 Majalah Al-Furqan melakukan wawancara kembali dengan Syaikh Utsaimin:

Majalah Al-Furqan: Apa hukum masuk ke dalam parlemen?
Syaikh Al-'Utsaimin: Saya memandang bahwa masuk ke dalam majelis perwakilan (DPR) itu boleh. Bila seseorang bertujuan untuk mashlahat baik mencegah kejahatan atau memasukkan kebaikan. Sebab semakin banyak orang-orang shalih di dalam lembaga ini, maka akan menjadi lebih dekat kepada keselamatan dan semakin jauh dari bala'.

Sedangkan masalah sumpah untuk menghormati undang-undang, maka hendaknya dia bersumpah unutk menghormati undang-undang selama tidak bertentangan dengan syariat. Dan semua amal itu tergantung pada niatnya di mana setiap orang akan mendapat sesuai yang diniatkannya.

Namun tindakan meninggalkan majelis ini buat orang-orang bodoh, fasik dan sekuler adalah perbuatan ghalat (rancu) yang tidak menyelesaikan masalah. Demi Allah, seandainya ada kebaikan untuk meninggalkan majelis ini, pastilah kami akan katakan wajib menjauhinya dan tidak memasukinya. Namun keadaannya adalah sebaliknya. Mungkin saja Allah SWT menjadikan kebaikan yang besar di hadapan seorang anggota parlemen. Dan dia barangkali memang benar-benar mengausai masalah, memahami kondisi masyarakat, hasil-hasil kerjanya, bahkan mungkin dia punya kemampuan yang baik dalam berargumentasi, berdiplomasi dan persuasi, hingga membuat anggota parlemen lainnya tidak berkutik. Dan menghasilkan kebaikan yang banyak. (lihat majalah Al-Furqan - Kuwait hal. 18-19)

Jadi kita memang perlu memperjuangkan Islam di segala lini termasuk di dalam parlemen. Asal tujuannya murni untuk menegakkan Islam. Dan kami masih punya 13 ulama lainnya yang juga meminta kita untuk berjuang menegakkan Islam lewat parlemen.
Insya Allah SWT pada kesempatan lain kami akan menyampaikan pula. Sebab bila semua dicantumkan di sini, maka pastilah akan memenuhi ruang ini. Mungkin kami akan menerbitkannya saja sebagai sebuah buku tersendiri bila Allah SWT menghendaki.

3. Pendapat Imam Al-'Izz Ibnu Abdis Salam

Dalam kitab Qawa'idul Ahkam karya Al-'Izz bin Abdus Salam tercantum: Bila orang kafir berkuasa pada sebuah wilayah yang luas, lalu mereka menyerahkan masalah hukum kepada orang yang mendahulukan kemaslahatan umat Islam secara umum, maka yang benar adalah merealisasikan hal tersebut. Hal ini mendapatkan kemaslahatan umum dan menolak mafsadah. Karena menunda masalahat umum dan menanggung mafsadat bukanlah hal yang layak dalam paradigma syariah yang bersifat kasih. Hanya lantaran tidak terdapatnya orang yang sempurna untuk memangku jabatan tersebut hingga ada orang yang memang memenuhi syarat.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami menurut pandangan imam rahimahullah, bahwa memangku jabatan di bawah pemerintahan kafir itu adalah hal yang diperlukan. Untuk merealisasikan kemaslahatan yang sesuai dengan syariat Islam dan menolakmafsadah jika diserahkan kepada orang kafir. Jika dengan hal itu maslahat bisa dijalankan, maka tidak ada larangan secara sya'ri untuk memangku jabatan meski di bawah pemerintahan kafir.

Kasus ini mirip dengan yang terjadi di masa sekarang ini di mana seseorang menjabat sebagai anggota parlemen pada sebuah pemeritahan non Islam. Jika melihat pendpat beliau di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi anggota parlemen diperbolehkan.

4. Pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Dalam kitab Thuruq Al-Hikmah, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah (691- 751 H) dalam kitabnya At-Turuq al-Hukmiyah menulis: Masalah ini cukup pelik dan rawan, juga sempit dan sulit. Terkadang sekelompok orang melewati batas, meng hilangkan hak-hak,dfan mendorong berlaku kejahatan kepada kerusakan serta menjadikasn syariat itu sempi sehingga tidak mampu memberikan jawaban kepada pemeluknya. Dan menghalangi diri mereka dari jalan yang benar, yaitu jalan untuk mengetahui kebenaran & menerapkannya. Sehingga mereka menolak hal tersebut, pada hal mereka dan yang lainnya tahu secara pasti bahwa hal itu adalah hal yang wajib diterapkan namun mereka menyangkal bahwa hal itu bertentangan dengan qowaid syariah.

Mereka mengatakan bahwa hal itu tidak sesuai yang dibawa rosulullah, yang menjadikan mereka berpikir seperti itu kurang nya mereka dalam memahami syariah dan pengenalan kondisi lapangan atau keduanya, sehingga begitu mereka melihat hal tersebut dan melihat orang-orang melakukan halyang tidak sesuai yang dipahaminya, mereka melakukan kejahatan yang panjang, kerusakan yang besar.mka permasalahannya jadi terbalik.

Di sisi lain ada kelompok yang berlawanan pendapatnya dan menafikan hukum allah dan rosulnya. Kedua kelompok di atas sama-sama kurang memahami risalah yang dibawa rosulnya dan diturunkan dalam kitabnya, padahal Allah swt. telah mengutus rasulnya dan menurunkan kitabnya agar manusia menjalankan keadilan yang dengan keadilan itu bumi dan langit di tegakkan. Bila ciri-ciri keadilan itu mulai nampak dan wajahnya tampil dengan beragam cara mak itulah syariat allah dan agamanya. Allah swt maha tahu dan maha hakim untuk memilih jalan menuju keadilan dan memberinya ciri dan tanda. maka apapun jalan yang bisa membawa tegaknya keadilan maka itu adalah bagian dari agama, dan tidak bertentangan dengan agama.

Maka tidak boleh dikatakan bahwa politik yang adil itu berbeda dengan syariat, tetapi sebaliknya justru sesuai dengan syariat, bahkan bagian dari syariat itru sendiri. kami menamakannya sebagai politik sekedar mengikuti istilah yang Anda buat tetapi pada hakikatnya merupakan keadilan allah dan rosulnya.

Imam yang muhaqqiq ini mengatakan apapun cara untuk melahirkan keadilan maka itu adakah bagian dari agama dan tidak bertentangan dengannya. Jelasnya bab ini menegaskan bahwa apapun yang bisa melahirkan keadilan boleh dilakukan dan dia bagian dari politik yang sesuai dengan syariah. Dan tidak ada keraguan bahwa siapa yang menjabat sebuah kekuasaan maka ia harus menegakkan keadilan yang sesuai dengan syariat. Dan berlaku ihsan bekerja untuk kepentingan syariat meskipun di bawah pemerintahan kafir.

5. Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan

Syekh Shaleh Alfauzan ditanya tentang hukum memasuki parlemen. Syekh Fauzan balik bertanya, "Apa itu parlemen?" Salah seorang peserta menjawab "Dewan legislatif atau yang lainnya" Syekh, "Masuk untuk berdakwah di dalamnya?" Salah seorang peserta menjawab, "Ikut berperan serta di dalamnya" Syekh, "Maksudnya menjadi anggota di dalamnya?" Peserta, "Iya."

Syeikh: "Apakah dengan keanggotaan di dalamnya akan menghasilkan kemaslahatan bagi kaum muslimin? Jika memang ada kemaslahatan yang dihasilkan bagi kaum muslimin dan memiliki tujuan untuk memperbaiki parlemen ini agar berubah kepada Islam, maka ini adalah suatu yang baik, atau paling tidak bertujuan untuk mengurangi kejahatan terhadap kaum muslimin dan menghasilkan sebagian kemaslahatan, jika tidak memungkinkan kemaslahatan seluruhnya meskipun hanya sedikit."

Salah seorang peserta, "Terkadang di dalamnya terjadi tanazul (pelepasan) dari sejumlah perkara dari manusia."

Syeikh: "Tanazul yang dimaksud adalah kufur kepada Allah atau apa?"

Salah seorang peserta, "Mengakui."

Syeikh: "Tidak boleh. adanya pengakuan tersebut. Jika dengan pengakuan tersebut ia meninggalkan agamanya dengan alasan berdakwah kepada Allah, ini tidak dibenarkan. Tetapi jika mereka tidak mensyaratkan adanya pengakuan terhadap hal-hal ini dan ia tetap berada dalam keIslaman akidah dan agamanya, dan ketika memasukinya ada kemaslahatan bagi kaum muslimin dan apa bila mereka tidak menerimanya ia meninggalkannya, apa mungkin ia bekerja untuk memaksa mereka?

Tidak mungkin kan untuk melakukan hal tersebut. Yusuf as ketika memasuki kementrian kerajaan, apa hasil yang ia peroleh? atau kalian tidak tahu hasil apa yang di peroleh Nabi Yusuf as?

Atau kalian tidak tahu tentang hal ini, apa yang diperoleh Nabi Yusuf ketika ia masuk, ketika raja berkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya disisi kami" Nabi Yusuf saat itu menjawab, "Jadikan aku bendaharawan negara karena aku amanah dan pandai."
Maka beliau masuk dan hukum berada di tangannya. Dan sekarang dia menjadi raja Mesir, sekaligus nabi.

Jadi bila masuknya itu melahirkan sesuatu yang baik, silahkan masuk saja. Tapi kalau hanya sekedar menyerahkan diri dan ridho terhadap hukum yang ada maka tidak boleh. Demikian juga bila tidak mendatangkan maslahat bagi umat Islam, maka masuknya tidak dibenarkan. Para ulama berkata, "Mendatangkan manfaat dan menyempurnakannya, meski tidak seluruh manfaat, tidak boleh diiringi dengan mafsadat yang lebih besar."

Para ulama mengatakan bahwa Islam itu datang dengan visi menarik maslahat dan menyempurnakannya serta menolak mafsadah dan menguranginya. maksudnya bila tidak bisa menghilangkan semua mafsadat maka dikurangi, mendapatkan yang terkecil dari dua dhoror, itu yang diperintahkan. Jadi tergantung dari niat dan maksud seseorang dan hasil yang diperolehnya. Bila masuknya lantaran haus kekuasaan dan uang lalu diam atas segala penyelewengan yang ada, maka tidak boleh. Tapi kalau masuknya demi kemaslahatan kaum muslimin dan dakwah kepada jalan Allah, maka itulah yang dituntut. Tapi kalau dia harus mengakui hukum kafir maka tidak boleh, meski tujuannya mulia. seseorang tidak boleh menjadi kafir dan berkata "Tujuan saya mulia, saya berdakwah kepada Allah," tidak tidak boleh itu."

Salah seorang peserta, "Apa yang menjadi jalan keluarnya?"

"Jalan keluarnya adalah jika memang di dalamnya ada maslahat bagi kaum muslimin dan tidak menghasilkan madharat bagi dirinya, maka hal tersebut tidak bertentangan. Adapun jika tidak ada kemaslahatan di dalamnya bagi kaum muslimin atau hal tersebut mengakibatkan adanya kemadorotan yaitu pengakuan yaitu pengakuan akan kekufuran, maka hal tersebut tidak diperbolehkan" (Rekaman suara)

6. Syaikh Abdullah bin Qu'ud

Sebagian orang-orang meremehkan partai-partai politik Islam yang terdapat di sejumlah negara-negara Islam seperti Aljazair, Yaman, Sudan dan yang lainnya. Mereka yang ikut didalamnya dituduh dengan tuduhan sekuler dan lain-lainnya. Apa pendapat Anda tentang hal tersebut? Sikap atau peran apa yang harusnya dilakukan oleh kaum muslimin untuk menyikapi kondisi tersebut?

Jawaban : Akar persoalan dari semua itu adalah adanya dominasi sebagian para dai terhadap yang lainnya. Dan saya berpendapat bahwa seorang muslim yang diselamatkan Allah dari malapetaka untuk memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya serta berdoa untuk saudara-saudaranya di Sudan, Aljazair, Tunisia dan negara-negara lainnya, ataupun bagi kaum muslimin yang berada di negeri-negeri yang jelas-jelas kafir.

Dan jika hal tersebut tidak memberikan manfaat kepada mereka, aku berpendapat minimal jangan memadhorotkan mereka. Karena sampai sekarang tidak ada bentuk solidaritas yang nyata kepada para dai tersebut padahal mereka telah mengalami berbagai ujian dan siksaan.

Dan kita wajib mendoakan kaum msulimin dan manaruh simpati kepada mereka di setiap tempat. Karena seorang mokmin adalah saudara bagi muklmin yang lainnya, jika mendengar kabar yang baik mengenai saudaranya di Sudan, Aljazair, Tunisia atau dinegeri mana saja maka hendaknya ia merespon positif dan seakan-akan ia berkata: "Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar" (QS. An-Nisaa: 73).

Dan apa bila mendengar malapetaka yang menimpa mereka, maka hendaklah ia mendoakan untuk saudarnya-saudaranya yang sedang diuji di negeri mana saja, supaya Allah melepaskan mereka dari orang-orang yang sesat dan menjadikan kekuasaan bagi kaum muslimin dan hendaklah ia memuji Allah karena telah menjaga dirinya.

Jangan sampai ada seseorang yang bersandar dengan punggungnya di negeri yang aman lalu mencela orang-orang atau para dai yang berjuang demi Islam di bawah kedholiman dan keseweng-wenangan & intimidasi. Tidak diragukan lagi bahwa hal ini merupakan tindakan yang tidak fair. boleh jadi engkau akan mendapat ujian jika Anda tidak merespon dengan perasaan Anda apa yang dirasakan oleh kaum muslimin yang sedang mengalami ujian dari Allah..

Demikian petikan beberapa pendapat para ulama tentang dakwah lewat pemilu, partai politik, parlemen dan sejenisnya. Semoga ada manfaatnya.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

SELAMAT DATANG..AHLAN WA SAHLAN..WELCOME..SUGENG RAWUH..

Ahlan wa sahlan......Met berkunjung
Harapan semoga tercerahkan dan bermanfaat.