
Pemerintahan Militer Tidak Akan Mampu Memupus Perjuangan Dakwah Al-Ikhwan
Penterjemah:
Abu Ahmad
_______
Sungguh mulia dakwah Al-ikhwan, para pemukanya dan para anggotanya;
laki-laki, wanita, anak-anak muda dan pemudinya. kemuliaan dan
keagungan al-Ikhwan tidaklah tampak kecuali karena sikapnya yang
menawan, dan tidak akan muncul kecuali saat begitu gencar dan dahsyat
ujian di atas jalan dakwah, ujian-ujian tersebut adalah bagian dari
sunnah dakwah, sejak dahulu selalu berulang dan selalu dialami oleh para
generasi al-ikhwan dalam perjalanan dakwahnya, dan hingga kini ujian
tersebut berulang kembali.
Dunia mujahid seluruhnya # Selalu penuh dengan ujian terhadap para
pembawanya
Duri-duri berada dihadapannya # namun bagai bunga-bunga yang berada
diatas ranumnya
Karena itu kita selalu melihat dan menyaksikan bahwa jalan dakwah selalu
dihiasi dengan sesuatu yang dibenci, namun dengan itu semua jiwa terus
terbina bahwa jalan dakwah akan selalu penuh dengan pertentangan dan
pergesekan antara kebenaran dan kebatilan, dan hal tersebut akan selalu
tampil hingga Allah mewariskan bumi dan apa yang ada di dalamnya. Dan
adanya pemerintahan militer adalah sebagai jaulah baru akan adanya
perseteruan antara kebenaran dan kebatilan, guna menegaskan kepada kita
semua dengan penuh bashirah (mata hati), al-fahm (pemahaman) dan
al-wa'yu (kesadaran) yang penuh akan sunnah Allah dalam setiap dakwah.
Sebagaimana yang penah disampaikan oleh Imam Al-Banna tentang tabiat
dakwah yang dipilihnya dan dijadikan jalan hidupnya dengan penuh
keyakinan dan kesadaran akan beban yang akan menghadang dan hambatan
yang akan merintang, beliau berkata: “Maka niscaya kalian akan memasuki
itu semua, dan tidak ada keraguan di dalam medan
tajiribah (experiment) dan ujian ini, dan kelak kalian akan ditangkap
dan dipenjara, dikucilkan dan diusir, dirampas segala kepentingan dan
fasilitas kalian dan diberhentikan dari tempat kerja kalian, rumah-rumah
kalian akan digeledah, dan boleh jadi ujian ini akan berlangsung lama”.
أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون
“Maka Apakah manusia akan mengira dibiarkan mengatakan kami beriman
sementara mereka tidak akan diuji”. (Al-Ankabuut:2)
Dan pada salah satu bentuk pemerintahan yang keji dan zhalim yang
menimpa perjalanan sejarah dakwah kami adalah berlalunya dakwah
mengiringi 7 kali pemerintahan militer yang keji, yang berakhir dengan
kehinaan mahkamah militer pada masa kedzaliman Nasir yang kelam; yang
menerapkan rezim yang kejam dan keji, dan melahirkan berbagai macam
hukuman yang bathil, hingga berjalan selama 10 tahun dan diiringi dengan
mengeluarkan biaya yang begitu besar, hanya untuk mendukung suatu
kebatilan. Namun, sekalipun demikian, usaha tersebut tidak berhasil
menguasai dan mengalahkan kebenaran dan para pemegang kebenaran.
Hari-hari kelam di negeri Mesir
Betapa banyak pada hari itu ujian berat yang menimpa jiwa-jiwa yang
bersih, pada hari saat kesedihan menimpa seluruh warga Mesir. Hari yang
kelam yang menyelimuti negeri Mesir, oleh karena kekejaman pemerintah
militer, kekejian dan kezhaliman yang dilakukan terhadap para pemuka dan
tokoh Mesir. Hari yang kelam yang menyelimuti negeri Mesir oleh karena
perilaku penguasa barbar dan tatar serta para penguasa negeri Mesir;
ketika mereka melanggar kehormatan yang harus dilindungi oleh negara;
terhadap wanita, anak-anak dan orang tua.
Dan tentunya, kita telah melihat kebrutalan pasukan keamanan rezim
pemerintah yang menghancurkan keluarga orang-orang yang tertangkap;
dengan pukulan dan siksaan, menghinakan kehormatan keluarga mereka,
baik wanita dan anak-anak. Sehingga membuat air mata meneteskan dengan
deras. Dan kami melihat Aisyah Hasan Malik dan adik laki-lakinya yang
masih kecil, keduanya menangis ketakutan sehingga membuat kakak
perempuannya Khadijah merasa sedih karena kedua kakak lelakinya; Hamzah
dan Ahmad, ditangkap dan dipenjarakan, dan khawatir akan mendapatkan
kekejaman dari pihak keamanan yang tatar (keji) terhadap keduanya.
Kami melihat adanya pukulan, siksaan, intimidasi, dan kekejaman terhadap
keluarga dan anak-anak orang-orang yang ditangkap oleh pihak keamanan
yang tidak bisa membedakan antara anak kecil dan orang tua atau tidak
memiliki belasa kasihan terhadap para wanita yang menangis, bahkan
mereka menyiksa terhadap berpuluh-puluh anak-anak para terpidana yang
mulia, menangkap kerabat dan murid-murid mereka, dan kemudian melempar
mereka secara paksa ke dalam mobil, dengan bentuk yang liar dan tidak
pernah terjadi sebelumnya, dan menyingkap apa yang ada dalam tubuh
mereka berupa kekejian dan kekejaman, tidak memiliki rasa untuk
memelihara (hubungan) Kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak
(pula mengindahkan) perjanjian.
Bahwa yang demikian merupakan hari yang suram dan kelam, bertambah
panjang tangan-tangan kezhaliman terhadap anak-anak, sebelum orang tua
dan wanita, dan sebelum para laki-laki dewasa, bahkan hingga bertambah
jumlah pelakunya dari para wartawan dan media, para tokoh
lembaga-lembaga Arab dan internasional, sehingga membuat sesak dada
kami, membelenggu jiwa-jiwa kami dan mengalir darah-darah kami, dan
membuat kami melantunkan syair:
Sungguh hatiku telah terguncang ketika tertimpa oleh siksa
Sehingga tubuhku terasa remuk yang takut akan amarah
Dan terjadilah hari yang mengerikan membuat warga Mesir semuanya menangis
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Sekalipun apa yang terjadi dan sekalipun berhadapan dengan kezhaliman
yang berlebihan; tidak akan memupus dan melenturkan perjuangan dakwah
kami. Bahwa tindakan pihak keamanan yang tatar melampaui batas yang
berlebihan, dalam bentuk yang tidak pernah terbayangkan, dan bahkan
tindakan ini tidak dilakukan kecuali hanya untuk menggertak dan
menggetarkan hati para Al-Ikhwan, hingga mencapai pada jiwa yang
tercekik dan ketakutan dan akhirnya melakukan bunuh diri. Dan agar
berubah reaksi mereka pada amarah rakyat untuk menutupi rezim tatar dan
menggenapkan kejahatan mereka dengan memberantas para pengikut al-ikhwan
dan menguasai duri penghalang mereka, menumpahkan darah dan
mendiskreditkan kehormatan mereka, dan akhirnya lahir dalam jiwa mereka
perasaan marah dan beban berat akan rasa sempit dan goncangan dari dalam
jiwa mereka. Namun tipu daya dan rencana busuk mereka tidak mendapatkan
hasil, oleh karena kesabaran al-ikhwan dan keteguhan mereka serta
kebijakan qiyadah mereka yang cerdas, karena itulah perjuangan dakwah
tidak akan pernah luntur.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Bahwa Al-Ikhwan telah banyak belajar dari Al-Qur’an al-karim dan sirah
nabawiyah; bahwa dakwah kepada Allah pasti akan selalu menang, sekalipun
harus melalui banyak rintangan dan ujian. Dan bahwa dakwah ini akan
selalu berada di bawah lindungan Allah dan penjagaannya, sedangkan para
pelaku dakwah dan penerusnya adalah merupakan pembawa energy dan
semangat, berjalan dengan penuh tsabat (keteguhan), tenang dan tsiqoh
akan kejujuran dan kebenaran dakwah mereka dan keselamatan jalan mereka.
حتى إذا استيأس الرسل وظنوا انهم قد كذبوا جاءهم نصرنا فنجي من نشاء ولا
يرد بأسنا عن القوم المجرمين
“Sehingga apabila Para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang
keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan,
datanglah kepada Para Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan
orang-orang yang Kami kehendaki. dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari
pada orang-orang yang berdosa”.(Yusuf:110)
Nabi saw bersabda:
والله ليتمن الله هذا الأمرحتى يسير الراكب من صنعاء إلى حضرموت لا يخشى
إلا الله والذئب على غنمه
“Demi Allah Allah akan terus menjaga perkara ini hingga pengendara dapat
berjalan dari Shan’a ke Hadramaut, dan tidak akan takut kecuali Allah
dan pengembala atas hewan ternaknya”.
Kami belajar dari Al-Qur’an dan sunnah bahwa pemerintahan yang zhalim
dan keji tidak akan mempengaruhi kekuatan jamaah dan keteguhannya,
namun justru menambah kekuatan dan kekokohan jalan yang dilalui untuk
melakukan perbaikan pada masyarakat dibawah syiar
ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة
“Serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan mauizhah
hasanah”.(An-Nahl:125)
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama di dalamnya terdapat pemimpin yang bijak dan cerdas, yang mampu
mengemban dan menanggung segala kesulitan dan tekanan, dan berdiri
dengan tegar dihadapan orang-orang zhalim, dan berjalan bersama kafilah
dakwah tanpa terpengaruh oleh kezhaliman dan kejahatan mereka, sehingga
sang mursyid mengikrarkan diri dengan lantang “Sungguh, pasti
orang-orang zhalim akan mengetahui; sekalipun mereka terus menzhalimi
kami dan berlebihan dalam menekan kami, namun, akan terus menambah
kekuatan dan keteguhan kami terhadap kebenaran, dan bahkan akan terus
bertambah semangat perjuangan dakwah kami –dengan karunia Allah-
sehingga menyebar dan menyatukan hati, fikiran dan perasaan kami, dan
sesungguhnya hari esok bagi Dzat yang Maha Melihat adalah dekat”.
Dan sebagaimana DR. Al-Kattani ikrarkan: “Bahwa pemerintahan ini tidak
melunturkan untuk terus berjalan meniti jalan perbaikan secara
damai untuk kami jadikan sebagai jalan kami dan bukan dengan cara
menyerang kerusakan dan pelaku pengrusakan yang mencuri makanan pokok
negeri ini dan penduduknya”.
Adapun Muhammad Mursi menegaskan:“Bahwa jamaah Al-Ikhwan, sekalipun
berhadapan dengan pemerintahan yang keras dan keji, tetap akan terus
menunaikan tugasnya menyampaikan risalah dan memerankan perannya dalam
melakukan perbaikan untuk mewujudkan kemaslahatan umat dan meninggikan
jati diri umat dan mempertahankan hak-haknya, dan bekerja untuk
kemakmurannya”.
DR. Subhi Shalih juga menegaskan: “Bahwa Al-Ikhwan tidak akan mundur
dari jalannya dan manhajnya sekalipun terus berhadapan dengan berbagai
siksaan dan berhadapan dengan rezim yang menampakkan kelemahan dan
kegagalannya. Dan dengan rezim ini akan difahami bahwa al-ikhwan tetap
eksis dengan prinsipnya dan keteguhannya memegang prinsip, sementara
pemerintah zhalim akan sirna dengan kebatilannya dan kebiadabannya
dengan pasti”.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama masih ada para pejuang seperti mereka yang sedang terhukum
dihadapan pemerintahan yang zhalim, bahwa hati mereka tidak akan pernah
lunak dan jiwa mereka tidak akan pernah pudar, namun akan terus
dan tetap kuat dan kokoh mengikrarkan diri dihadapan thugat yang telah
menjatuhkan hukum atas mereka; “Kami berjanji untuk tetap berpegang
teguh dan terus berada dalam dakwah yang bersih ini, demi menuju
perbaikan dan kemerdekaan negeri dari kebiadaban dan kerusakan dan
terwujud keadilan dan persamaan, serta memberikan kemerdekaan dan
menganggap beban yang mendera bangsa Mesir”.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama masih ada para pejuang seperti mereka yang sedang terhukum di
luar negeri, dan yang mengikrarkan diri setelah dijatuhkan hukum atas
mereka “bahwa mereka semuanya telah siap menjadi tameng dalam melakukan
perbaikan yang dikomandani oleh jamaah Al-Ikhwan al-muslimun di Mesir,
dan mereka tidak akan pernah mundur dari menyempurkan jalan menuju
perbaikan sekalipun jiwanya menjadi korban, dan mensifati pemerintahan
militer yang mengambil hak mereka dengan pecundang besar”.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama di dalamnya terdapat seseorang seperti singa jalanan yang
memiliki kecerdasan, yang memiliki sikap tegas dihadapan hukuman dan
keputusan zhalim dengan berkata lantang: “Bahwa rezim ini, sekiranya
terus menahan harta dan bahkan berkembang pada penghilangan ruh-ruh,
tidak akan mampu membuat Al-Ikhwan mundur terhadap apa yang mereka
imani, dan bahkan akan terus menjadi prajurit sejati untuk negeri
tercinta ini untuk melakukan kebangkitan, dan bahkan tidak akan
meninggalkan bahtera negeri ini hingga ditenggelamkan oleh para perusak”.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama masih ada wanita yang mulia dari keluarga para rijal yang
tertangkap, berhadapan dengan tegar melawan pemerintahan- sekalipun
diiringi dengan linangan air mata- dengan ikatan yang kuat, jiwa yang
mulia menembus kebaikan dakwah ini, sehingga dari mulutnya keluar
kata-kata indah: “Bahwa hal ini belum pernah diperkirakan sebelumnya;
bahwa Allah telah memberikan kepadanya kesabaran dan ketsabatan,
sehingga Allah menurunkan atas mereke ujian yang mengubah jiwa mereka
untuk menjadi murabbiyah dan pendidik anak-anak mereka, menjadi istri
yang kokoh dan teguh berkat keteguhan sang suami tercinta”.
Dan dalam ungkapan lain disebutkan: “Bahwa Allah telah memilih para
akhwat dan istri-istri rijal yang tertangkap dengan ujian seperti ujian
para nabi, sedangkan mereka tetap sabar dan berharap ridha dari Allah”.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama dalam dakwah kami masih ada generasi penerus dan para pemuda
pengemban dakwah ini dan juga para pejuang yang berdiri tegak di
belakang para qiyadah dalam satu barisan dan dalam satu hati,
sebagaimana yang kami lihat dan temukan akan peran dan kontribusi mereka
terhadap ikhwan yang masih berada di balik jeruji besi, dan berada di
belakang qiyadah dakwah mereka, menjadi tiang sandaran dan penolong
dalam satu tubuh yang menakjubkan dan kesatuan yang unik antara qiyadah
dan jundi.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Selama masih ada kesaksian orang lain kepadanya, seperti yang
diungkapkan oleh Rafiq Habib ketika mengomentari pemerintahan militer;
bahwa jamaah ini adalah “model kelompok politik dan perbaikan
satu-satunya yang menjadi harapan masyarakat Mesir, yang mampu selalu
hadir dalam berbagai sisi, tempat atau kelompok dari masyarakat,
memiliki kekokohan dalam masyarakat dan kekkokohan dalam tanzhim, dan
menjadikannya harakah satu-satunya yang berhak menjadi pemimpin atas
harakah pembuat undang-undang, dan harakah satu-satunya yang mampu
menjadi pemimpin harakah pembuat undang-undang dan dengan keahlian
tanzhim meletakkannya pada posisi harakah pembuat undang-undang yang
terstruktur”.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Lembaran-lembaran sejarah telah memberikan pelajaran kepada kami, bahwa
yang terjadi saat ini merupakan awal kabar gembira terhadap akhir
pemerintah diktator , keji dan zhalim, maka dari itu, ketika bertambah
keras kezhaliman terhadap ashabul ukhdud itulah akhir kekejaman raja
diktator. Dan ketika bertambah keras kekejaman Fir’aun dan prajuritnya
terhadap penyihir yang telah beriman maka itulah akhir dari
kezhalimannya. Dan ketika bertambah keras kekejaman Fir’aun abad yang
lalu dan menangkap lebih dari 30 ribu orang pada tahun 54 M, maka itulah
kehancuran mereka pada tahun 56 M. Dan ketika berulang pada tahun 64 M,
maka itulah kekalahan mereka pada tahun 67 M dan akhir dari
pemerintahannya. Dan sejarah juga telah mengingatkan kita tentang
dimanakah Gladion, Syamsu Badran, Sholah Nasir, dan Hamzah Basyuni? Dan
demikianlah sejarah, berlalu dengan para tughat dan orang-orang zhalim
hingga menuju akhir yang menghancurkan, namun dakwah tetap eksis dan
kekalh dibawah prinsip-prinsip yang mulia dan naungan bangunan yang tinggi.
Perjuangan dakwah kami tidak akan pernah pupus
Oleh karena ketsiqohan dan keyakinan yang kami miliki bahwa janji Allah
pasti akan datang, dan bahwa para rijal yang mulia yang tertangkap tidak
akan mampu melemahkan jiwa mereka. Dan bahwasannya akhir dari kezhaliman
sudah dekat dengan izin Allah, dan tidak akan berlangsung lama hukuman
perjara atas orang-orang yang mulia sehingga mereka dapat melihat
kembali cahaya dakwah, ketika kezhaliman telah masuk dalam liang lahat,
mendapatkan akhir perjalanan mereka kembali kehadapan Yang Maha Raja dan
Maha Pemberi balasan.
Sesungguhnya Allah bersama kita
Kami sampaikan dengan penuh kekuatan dan keyakinan kepada seluruh ikhwan
yang tercinta dan para petinggi dakwah kami yang berada di balik jeruji
besi; janganlah kalian bersedih karena sesungguhnya Allah selalu bersama
kita;
Kepada Ustadz Khairat Syatir yang sabar dan ikhlas yang telah dijatuhi
hukuman atasnya secara keji dan zhalim selama 7 tahun; janganlah
bersedih karena sesungguhnya Allah bersama engkau dan kita semua,
Dan kepada Ustadz Hasan Malik yang sabar dan ikhlas yang telah dijatuhi
hukuman atasnya secara keji dan zhalim selama 7 tahun; janganlah
bersedih karena sesungguhnya Allah bersama engkau dan kita semua,
Dan kepada para pemimpin kami dan ikhwan-ikhwan kami yang telah dijatuhi
hukuman atas mereka secara keji dan zhalim selama 10 tahun dan 5
tahun; janganlah kalian bersedih karena sesungguhnya Allah bersama
kalian dan kita semua.
Dan kepada ikhwan yang kami cintai, yang sabar dan ikhlas ketika
dijatuhi hukuman atas mereka dengan keji dan zhalim selama 5 dan 3
tahun; janganlah bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kalian dan
kita semua,
Dan kepada ikhwah dan yang kami kasihi dan cintai serta kepada buah hati
kami yang dirampas harta-harta mereka, dicerai beraikan keluarga mereka
dan didiskriminasi hak-hak mereka hingga sekarang; janganlah bersedih
karena sesungguhnya Allah bersama kalian dan kita semua,
Kepada orang tua kami, saudara-saudara kami, anak-anak kami yang
laki-laki dan perempuan dari kelurga yang tertangkap dengan keji dan
zhalim; janganlah bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kalian dan
kita semua. Dan demi Allah yang tidak ada tuhan selain-Nya; semua
itu tidak akan memupus perjuangan kita dan kalian, dan niscaya tidak
akan panjang masa di penjara, karena waktu kehancuran para pelaku
tindakan kezhaliman telah dekat, dan kalian pasti akan melihat apa yang
akan menimpa mereka di dunianya sebelum menjumpainya di alam akhirat
kelak, bersama anak-anak mereka dan keluarga mereka.
“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana
mereka akan kembali”.(As-Syua’ara:227).
Jihad tahapan
Betapa besar kebutuhan dakwah robbaniyah kita saat berada pada kondisi
yang mengerikan ini untuk dapat selalu tsabat dalam dakwah yang
merupakan bagian dari jihad tahapan. Tsabat yang membuat kami yakin
bahwa ujian selalu beriring dengan keimanan.
- Tsabat dalam prinsip dan manhaj tarbawi yang bersih dan jauh dari
kepentingan sesaat.
- Tsabat dan tunduk pada qiyadah dan jamaah.
- Tsabat terhadap prinsip-prinsip dan tsawabit harakah kita.
- Tsabat yang terdapat dalam makalah sang muassis “hilangkan perseteruan
perasaan dengan pandangan logika dan sinarilah cahaya akal dengan
perasaan yang bergelora”.
- Tsabat yang membenarkan kejujuran dan keikhlasan dalam berbuat karena
Allah, persiapan yang matang untuk berkorban di jalan-Nya, dan memenuhi
janji bai’at kepada-Nya.
- Tsabat yang mengikrarkan diri untuk terus berjalan menuju cita-cita
dan tujuan yang diidam-idamkan.
- Tsbat yang mewujudkan kepada kami firman Allah :
مِنْ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ
يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلاً
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa
yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang
gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka
tidak merobah (janjinya)”.(Al-Ahzab:23).
- Tsabat yang tidak mendorong diri untuk melakukan reaksi keras, namun
dengan strategi yang penuh hikmah dan manhaj yang lurus dalam melakukan
perubahan.
- Tsabat yang menyeru kami untuk berpegang teguh pada faraidh
(kewajiban-kewajiban) dan nawafil (yang sunnah-sunnah) untuk meraih
kemenangan dalam berbagai amal dakwah, dan fokus pada dakwah masyarakat.
- Tsabat yang membuat kami sadar, bahwa kemenangan yang sesungguhnya
adalah sabar sesaat, dan bahwasannya kemenangan itu bersama orang yang
sabar, dan kelapangan setelah penderitaan, hingga kebenaran tercerabut
dari orang-orang yang zhalim.
- Tsabat yang mewajibkan kami menggantikan posisi pemimpin kami yang
tertangkap; yang bukan hanya kepada keluarga dan anak-anak mereka saja,
namun juga pada dakwah, kewajiban dan tugas-tugas mereka; dengan
melipatkan gandakan usaha, mengorbankan apa yang dapat dikerahkan.
- Tsabat yang menjadikan Al-Ikhwan Al-Muslimun sebagaimana yang selalu
dikumandangkan; tetap tegar dalam melakukan perbaikan, sekalipun besar
harganya dan pengorbanannya, karena, selamanya mereka tidak akan lemah
dan merasa bosan dalam mengemban amanah dakwah kepada-Nya.
- Tsabat yang menjadikan mereka melakukan intifadhah baru setelah
keluarnya hukum yang keji untuk menghantarkan jalan menuju perbaikan
dengan semangat yang tinggi dan tsabat pada berbagai sikap dan berani
dalam kebenaran dengan iman yang bersih dan benar.
- Tsabat yang menjadikan mereka berpegang teguh pada keinginan yang kuat
dan tidak terbetik sedikitpun rasa lemah dan minder, dan pengorbanan
yang besar yang tidak berembel-embel ketamakan dan kebakhilan,
memiliki wafa’ (penepatan janji).
- Tsabat yang tidak terdapat di dalamnya rekayasa dan tipu daya.
Penutup
Taujihat dari mursyid Am untuk kesatuan jamaah seluruhnya; Dan kalian
wahai para Al-Ikhwan Al-Muslimun, hendaklah kalian memiliki tsabat dalam
dakwah, dalam prinsip dan manhaj kalian, dan kalian harus melipat
gandakan harakah dan aktivitas kalian, harus memahami karakteristik
orang-orang zhalim, bahwa mereka telah menculik ikhwan kita sehingga
satu persatu dijatuhi hukuman. Namun demikian, dakwah haruslah tetap
eksis hingga terwujud kemenangan untuk Islam –dengan izin Allah-. Dan
hendaknya kalian harus terus menerus berdzikir dan berdoa kepada Allah
SWT agar supaya dihilangkan segera kesedihan dan musibah atas umat ini,
dan memerdekakan orang-orang yang terzhalimi!!
والله غالب على أمره ولكن أكثر الناس لا يعلمون
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya”.(Yusuf:21).
Sementara itu DR. Jum’ah Amin menyatakan : “Teguhkanlah jiwa kalian dan
bertawakkallah kepada Allah, karena dibalik semua ini adalah kondisi
yang mengerikan dan lebih keras, perkara yang besar dan masa yang kelak
dijatuhi hukuman yang keras terhadap orang-orang fasik, menghukum
orang-orang yang zhalim. Karena itu persiapkanlah diri kalian dengan
keimanan, dan bersungguh-sungguhlah dalam berpegang teguh dengannya, dan
perbanyaklah melakukan perbuatas baik dan bersabarlah pada setiap
musibah dan kondisi sulit dalam menuju kenikmatan yang abadi, dan
niscaya Allah akan selalu bersama kalian dan tidak menyia-nyiakan
perbuatan baik kalian, dan -tentunya pula- kemenangan akan selalu
tertulis bagi orang-orang yang beriman”.
sumber: www.ikhwanonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar