Jumat, Juli 18, 2008

Berbahagialah Engkau yang tertawan

BERBAHAGIALAH ENGKAU, SAUDARAKU YANG TERTAWAN!

Muhadhoroh Syaikh Abu Hudzaifah bin Abdir Rohman Al-Harobi Al-Liibiy –hafidzahulloh—
Segala puji bagi Alloh, kami memuji-Nya dengan pujian yang layak untuk
keagungan Wajah-Nya dan kebesaran kuasa-Nya.. kami memuji-Nya atas
limpahan ampunan dan kebesaran anugerah-Nya.. kami memuji-Nya atas
rahmat-Nya yang luas dan kebaikan-Nya yang banyak.
 
Maha Suci Dzat yang semua wajah tertunduk karena keagungan-Nya..
Maha Suci Dzat yang semua jidat terhinakan karena kekuatan-Nya.. Maha
Suci Dzat yang orang-orang tertindas menjadi kuat karena kekuatan-Nya..
hingga para polisi segan kepada mereka meskipun mereka terpenjara.. dan
para thoghut takut kepada mereka meskipun mereka telah berkalang tanah.
 
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada nabi pengemban dakwah
dan nabi pengemban jihad.. nabi pembawa petunjuk dan nabi pembawa
kelurusan.. nabi yang lemah lembut sekaligus nabi eksekutor.
 
Alloh bersholawat kepada putera Aminah yang
Telah melahirkan keturunan mulia
Wahai kalian yang mengharap syafaat darinya,
Haturkanlah sholawat dan salam kepadanya
 
 Semoga sholawat Alloh tercurah kepada beliau, kepada keluarganya yang suci, dan para shahabat, baik khulafaur rosyidin dan orang-orang beriman dari mereka, juga kepada orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari pembalasan.
 
Alloh (Yang Maha Benar) Tabaroka wa Taala berfirman di dalam Al-Quran:
 
 
(æóáóäóÈúáõæóäøóßõãú
ÈöÔóíúÁò ãøöäó ÇáúÎóæÝú æóÇáúÌõæÚö æóäóÞúÕò ãøöäó ÇáÃóãóæóÇáö
æóÇáÃäÝõÓö æóÇáËøóãóÑóÇÊö æóÈóÔøöÑö ÇáÕøóÇÈöÑöíäó{155} ÇáøóÐöíäó ÅöÐóÇ
ÃóÕóÇÈóÊúåõã ãøõÕöíÈóÉñ ÞóÇáõæÇú ÅöäøóÇ áöáøåö æóÅöäøóÜÇ Åöáóíúåö
ÑóÇÌöÚæäó{156} ÃõæáóÜÆößó Úóáóíúåöãú ÕóáóæóÇÊñ ãøöä ÑøóÈøöåöãú
æóÑóÍúãóÉñ æóÃõæáóÜÆößó åõãõ ÇáúãõåúÊóÏõæäó )
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Robb mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqoroh: 155-157).
 
Nabi pilihan n bersabda: 
 
 
Åä Çááå ÅÐÇ ÃÍÈ ÚÈÏÇð ÇÈÊáÇå
“Jika Alloh mencintai seorang hamba, pasti Dia akan mengujinya.”
 
 Sesungguhnya di antara sunatulloh adalah adanya penyaringan dan
ujian. Inilah keadaan yang dialami makhluk-makhluk Alloh terbaik; para
nabi. Orang-orang sebelum kalian juga tertimpa kesusahan, tersakiti
oleh berbagai gangguan. Bahkan saking beratnya ketakutan, kelaparan dan
kemiskinan yang terjadi, makhluk Alloh terbaik dan para pengikutnya
merasa pertolongan lambat datang, maka mereka bertanya-tanya: Bilakah
pertolongan Alloh datang? Dikatakan kepada mereka: Dekat, wahai
golongan yang beriman! 
 
Sebagaimana yang Alloh kisahkan dalam Al-Quran: 
 
 
(Ãóãú
ÍóÓöÈúÊõãú Ãóä ÊóÏúÎõáõæÇú ÇáúÌóäøóÉó æóáóãøóÇ íóÃúÊößõã ãøóËóáõ
ÇáøóÐöíäó ÎóáóæúÇú ãöä ÞóÈúáößõã ãøóÓøóÊúåõãõ ÇáúÈóÃúÓóÇÁ æóÇáÖøóÑøóÇÁ
æóÒõáúÒöáõæÇú ÍóÊøóì íóÞõæáó ÇáÑøóÓõæáõ æóÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇú ãóÚóåõ
ãóÊóì äóÕúÑõ Çááøåö ÃóáÇ Åöäøó äóÕúÑó Çááøåö ÞóÑöíÈñ )
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum
kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rosul
dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan
Alloh?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat.” (Al-Baqoroh: 214).
 
Inilah penjelasan dari manusia yang tak berbicara berdasarkan hawa nafsu. Ini penjelasan dari manusia penerang kegelapan n:
 
 
ÇáÏäíÇ ÓÌä ÇáãÄãä æÌäÉ ÇáßÇÝÑ
“Dunia adalah penjara orang beriman dan surga orang kafir.” (HR. Muslim dalam Shohih-nya).
 
Dan inilah perasaan yang dialami oleh salah seorang pemimpin Islam
(Ibnu Taimiyah), ketika orang-orang dzalim menghinakannya dengan tirani
mereka: 
 
“Apa yang mau diperbuat musuh-musuhku kepadaku? Surga dan tamanku
ada di hatiku, ke manapun aku pergi ia tak pernah meninggalkanku.
Dipenjaranya aku adalah kholwah, dibunuhnya aku adalah kesyahidan,
diusirnya aku dari negeriku adalah wisata.”
 
 Saudaraku, yang terpenjara…
Wahai singa yang terkurung dalam kandangnya…
Wahai pahlawan yang teguh, yang musuh tak mendengar keluhan sakitnya…
Kepadamu, wahai gunung menjulang, di tengah siksaan orang-orang kejam.
Kepadamu, wahai yang mengkufuri hukum tandingan-tandingan Alloh dan beriman kepada Robb hari akhirat.
Kepadamu, wahai yang kuat di zaman penuh kelemahan.
Kepadamu, wahai yang menolak kehinaan di hadapan sesama hamba, karena dirinya termasuk dari orang-orang merdeka.
Kepada mereka yang tak sudi mengikut dan menjilat kepada orang-orang murtad yang jahat.
 
Kuhadiahkan kepadamu, saudaraku, hal paling remeh dari yang
seharusnya dihadiakan kepada manusia seperti dirimu. Kuhadiahkan
kata-kata dari lubuk hati, semoga saja bisa meringankan keadaanmu..
Sesungguhnya karena ujian orang itu bertingkat-tingkat dan kekuatan
imannya berkelas-kelas, maka sudah pasti segolongan manusia memiliki
derajat lebih dari golongan yang lain. Orang yang sabar akan diangkat,
orang yang tidak sabar berpisah dengan yang enak-enak akan rendahkan.
 
Alloh telah menentukan –dan tak ada yang bisa menolak
ketentuan-Nya—bahwa iman itu diuji dengan bala’, dan bala’ memerlukan
kesabaran, dan kesabaran menggiring ke kemenangan, dan kemenangan
adalah satu satu buah dari pertolongan Alloh.
Berbahagialah, saudaraku yang terpenjara.. Alloh telah menjanjikan
kemenangan bagi orang-orang yang sabar dan yakin. Bahkan Alloh menyebut
mereka sebagai pemimpin-pemimpin Islam dan para pemberi petunjuk menuju
jalan Robb semesta alam, sebagaimana firman Alloh di dalam Kitab-Nya: 
 
 
æóÌóÚóáúäóÇ ãöäúåõãú ÃóÆöãøóÉð íóåúÏõæäó ÈöÃóãúÑöäóÇ áóãøóÇ ÕóÈóÑõæÇ æóßóÇäõæÇ ÈöÂíóÇÊöäóÇ íõæÞöäõæäó
 
“Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan mereka meyakini
ayat-ayat kami.” (As-Sajdah: 24).
 
Duhai penjara, aku jatuh hati kepada rantai-rantaiku
Rantai dan jeruji-jeruji adalah senjataku
Hai penjara, aku sudah akrab dengan selku
Sel-sel dan kegelapan-kegelapan ini adalah selendangku
Di balik jeruji-jerujimu, dengan izzahku aku merasa tinggi 
Sedang orang bebas di luar pagarmu sukarela menghinakan diri 
Dengan penjara-penjara mereka mereka kekang hidupku
Padahal aku lahir dan meninggal di bawah bayang-bayang rantaimu
Di tembokmu kutulis impian-impianku
Dengan goresan kukuku dan tinta darahku
Dengan darahku kutulis bahwa aku
Berlepas diri dari kekufuran mereka
Dan karena itulah negeriku serasa sempit
Ibu…mengapa kau teteskan air mata.
Jangan…
Jangan begitu, aku menjadi penebusmu, wahai ibu yang penyayang
Ibu…jangan menangis karena aku dipenjara, sabarlah
Fajar sebentar lagi akan terbit
Kekafiran akan tergulung di balik pasukan mereka
Dan cahaya agamaku kanbersinar benderang
Kebenaran akan menang seketat apapun penjara mereka
Dan rantai akan patah dan agamaku kanjadi yang tertinggi
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara..
Thoghut itu hanya
meneruskan jalan para pendahulu mereka; memerangi para pengikut
kebenaran dan tauhid. Alangkah miripnya petang dan malam.
Thoghut-thoghut itu tak punya tempat dan nilai dalam timbangan Alloh,
sementara mereka terus mengancam dan menakut-nakuti, seperti dilakukan
Firaun pendahulu mereka:
 
 
ÞóÇáó áóÆöäö ÇÊøóÎóÐúÊó ÅöáóåÇð ÛóíúÑöí áóÃóÌúÚóáóäøóßó ãöäó ÇáúãóÓúÌõæäöíäó
 
“Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku,
benar-benar Aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan".”
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara..
Berbahagialah, wahai engkau yang telah menggabungkan antara kesabaran dan jihad..
Wahai engkau yang meninggalkan kelezatan dan lelapnya tidur untuk melangkah di jalan Alloh..
Berbahagialah, Alloh menjanjikan Surga kepadamu. Dan siapakah yang mampu menghalangi anugerah dan karunia Alloh untukmu?
 
 
. íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇú ÇÕúÈöÑõæÇú æóÕóÇÈöÑõæÇú æóÑóÇÈöØõæÇú æóÇÊøóÞõæÇú Çááøåó áóÚóáøóßõãú ÊõÝúáöÍõæäó
 
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu beruntung.” (Ali Imron: 200).
 
Perlihatkanlah kesabaran yang baik kepada Alloh, sehingga Alloh
tahu bahwa jihad yang kalian lakukan adalah jihad yang besar dan agung.
Dan Alloh Maha tahu apa yang kalian alami di malam hari dan apa yang
kalian kerjakan di siang hari, tapi maksud tahu di sini adalah tahu
akan balasan Surga atau Neraka yang berhak kalian dapatkan. Itulah
maksud dari firman Alloh Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemaksa:
 
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Alloh orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata
orang-orang yang sabar.” (Ali Imron: 142).
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara. 
Berbahagialah, wahai saudaraku yang sabar, akan datang obat penawar bagi semua penyakit. 
 
Berbahagialah oleh masa istirahat dari semua kepayahan. 
Berbahagialah oleh kecintaan dari Alloh Yang Maha Agung. 
Wahai engkau yang berperang agar kalimat Alloh menjadi yang tertinggi dan kalimat orang kafir menjadi yang terendah;
 
 
æóßóÃóíøöä
ãøöä äøóÈöíøò ÞóÇÊóáó ãóÚóåõ ÑöÈøöíøõæäó ßóËöíÑñ ÝóãóÇ æóåóäõæÇú áöãóÇ
ÃóÕóÇÈóåõãú Ýöí ÓóÈöíáö Çááøåö æóãóÇ ÖóÚõÝõæÇú æóãóÇ ÇÓúÊóßóÇäõæÇú
æóÇááøåõ íõÍöÈøõ ÇáÕøóÇÈöÑöíäó
 
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah
besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah
karena bencana yang menimpa mereka di jalan Alloh, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Alloh menyukai orang-orang yang
sabar.” (Ali Imron: 146).
 
Berbahagialah, saudaraku di penjara…
 
Berkata penulis kitab Al-Fawakih Ad-Dawaanii Syarah Risalah Abi Zaid Al-Qoiruwani: “Dalam sabar menahan musibah ada pahala yang tak terdapat dalam sabar melaksanakan ketaatan (ibadah).” 
 
Ya Alloh, jadikan sabar sebagai bekal kami dan takwa sebagai kekayaan kami.
 
Berbahagialah saudaraku di penjara, bulan-bulanmu hanyalah menit
demi menit dan hari-harimu adalah detik demi detik, asalkan kau
habiskan usiamu untuk menjalani ujian Alloh dengan syukur, selalu
mengingat nama Dzat Yang Maha Penyayang, dan semua waktu longgar
bibirmu selalu terisi dengan dzikir, syukur, dan tasbih untuk
Majikanmu. 
 
Ya Alloh, ilhamkanlah kesabaran kepada mereka dan teguhkan hati mereka di atas kebenaran.
 
Optimis selalu untuk jadi yang terawal meski tanpa kuda balap
Optimis selalu padahal keputus asaan selalu mengintai
Optimis selalu meski frustasi menimpakan kepada kami
panasnya cambukan dan bentakan para algojo.
Optimis selalu wahai kaumku, meski kalian terus menangis
Langit menangis tapi menghidupkan lembah
Optimis selalu oleh buih yang menyiram bumi kita
Langit kita benderang oleh matahari dan cuaca cerah muncul
Optimis terhadap tanaman yang menumbuhkan tunasnya
Meski banyak belalang dan dibabat arit para pemanen
Optimis selalu, karena kabar gembira dari Nabi sudah dekat
Dan esok kankita tatap munculnya kemuliaan-kemuliaan
Laut tetap bertahan kebaikannya, apakah ia terpengaruh
Oleh jala para nelayan?
Maka biarkan musuh dengan makar dan akibat-akibatnya
Seekor semut bisa merayap di belantara tubuh singa
Aku bersumpah dengan Dzat yang mengisra’kan hamba terbaik-Nya
Dan mentakdirkan kehancuran kaum Aad:
Zaman pasti akan berputar
Dan apa yang disampaikan Nabi pemberi petunjuk pasti terjadi
 
Saudaraku yang terpenjara… barangkali saya akan mengajakmu dan diriku
sendiri untuk keluar dari kesedihan-kesedihan dunia menuju saat-saat,
di mana kita mengkaji dan mengingat apa yang Alloh sediakan bagi
hamba-hamba-Nya yang beriman di Jannah, lalu kita hidup dengan
kebahagiaan yang tak pernah berakhir dan kenikmatan yang tak pernah
habis:
 
Telah bercerita kepada kami Al-Humaidi, telah bercerita kepada kami
Sufyan, telah bercerita kepada kami Abuz Zinad, dari Al-A‘roj dari Abu
Huroiroh a ia berkata: Rosululloh n bersabda: “Alloh berfirman:
“Kusediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh… (berbahagialah wahai
saudaraku yang teguh di atas kebenaran di tengah terpaan fitnah dan
kegoncangan).. sesuatu yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah
didengar oleh telinga, dan belum pernah terbayang dalam benak seorang
manusia pun.” Jika kalian mau, bacalah firman Alloh: “Tak
seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (As-Sajdah: 17).
 
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Muqotil, telah memberitahu
kami Abdulloh, telah memberitahu kami Ma‘mar dari Hammam bin Munabbih
dari Abu Huroiroh a ia berkata: Rosululloh n bersabda: “Rombongan
pertama yang masuk Jannah wajah mereka seperti bulan di malam purnama,
mereka tidak meludah di dalamnya, tidak beringus dan tidak buang air
besar. Wadah-wadah mereka di sana dari emas, sisir-sisir mereka dari
emas dan perak, pengasapan minyak wangi mereka dari gaharu, keringat
mereka kasturi, dan masing-masing mereka punya dua isteri yang sumsum
betisnya bisa dilihat dari balik daging karena saking indahnya, tiada
perselisihan di tengah mereka, tidak ada saling marah, hati mereka
seperti hati yang satu, mereka bertasbih mensucikan Alloh pagi dan
petang.”
 
Berikut ini kabar gembira untukmu, saudara-saudaraku…wahai orang-orang yang teguh dan bertekad baja:
 
Telah bercerita kepada kami Abdul Aziz bin Abdulloh, ia berkata: telah
bercerita kepadaku Malik bin Anas, dari Sofwan bin Sulaim, dari Atho’
bin Yasar dari Abu Said Al-Khudriy a dari Nabi n beliau bersabda:
“Sesungguhnya para penduduk Jannah saling melihat ke arah para penghuni
kamar-kamar di atas mereka sebagaimana melihat bintang berkelip di ufuk
timur atau barat saking jauhnya jarak mereka.” Para shahabat berkata:
“Wahai Rosululloh, tentu itu tempat para nabi yang tak dicapai oleh
selain mereka.” Rosululloh bersabda: “Ya, demi Dzat Yang jiwaku ada di
Tangan-Nya, mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan
membenarkan para rosul.”
 
Berbahagialah, wahai orang-orang sabar dan beriman. Bergembiralah
karena kalian akan melihat Alloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 
 
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna ia berkata: telah
bercerita kepadaku Abdul Aziz bin Abdus Shomad, telah bercerita kepada
kami Abu Imron Al-Jauni dari Abu Bakr bin Abdulloh bin Qois dari
ayahnya bahwasanya Rosululloh n bersabda: “Sesungguhnya di Jannah ada
kemah yang terbuat dari mutiara berlubang yang panjangnya 60 mil, di
setiap sudutnya ada keluarga yang bisa saling melihat, orang-orang
beriman mengelilingi mereka. Dan ada dua surga yang bejana-bejana dan
seluruh isinya dari perak. Dan dua surga yang bejana-bejana dan seluruh
isinya dari ini dan itu. Antara mereka dan melihat wajah Robb mereka
hanya dibatasi oleh Selendang Kesombongan di Wajah-Nya di Jannah ‘Aden.”
 
Allohu Akbar..Allohu Akbar.. Allohu Akbar!
 
Selanjutnya, di sini saya memanggil saudaraku yang bebas di luar penjara namun dipenjara oleh dunia:
 
Wahai kalian yang merdeka dari sel-sel besi namun menjadi tawanan bagi seonggok daging kering dan isteri..
 
Sungguh engkau punya saudara-saudara yang membebaskan mereka adalah
wajib, menolong dan menguatkan mereka telah menjadi kewajiban yang
hilang. Maka kuingatkan diriku dan dirimu, akhi, tentang keadaan para
Salaf yang mulia ketika mengalami kegoncangan dan musibah seperti yang
kita alami sekarang.
 
Imam Ibnul Arobi Al-Maliki v berkata dalam kitab Ahkaamul Quran:
“…kecuali jika mereka menjadi tawanan yang tertindas, maka loyalitas
terhadap mereka masih tetap berlaku, menolong mereka dengan fisik
adalah wajib sampai tidak ada di antara kita mata yang bisa terpejam
sampai kita berangkat untuk membebaskan mereka jika jumlah kita
mencukupi untuk itu, atau kita keluarkan seluruh harta kita demi
membebaskan mereka sampai tidak ada lagi satu dirhampun yang kita
miliki. Begitulah yang dinyatakan oleh Imam Malik dan seluruh ulama.
Maka innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji‘uun menyaksikan
orang-orang yang membiarkan saudara-saudaranya ditawan musuh, padahal
di tangan mereka ada tumpukan harta, keadaan lebih, punya perlengkapan
dan personel, punya kekuatan dan ketahanan.” 
 
Ini beliau ucapkan di zaman beliau, lalu bagaimana dengan zaman kita? 
 
Ya Alloh, ampunilah kami yang mentelantarkan saudara-saudara kami..
 
Apakah tawanan-tawanan dari kita selamat, bagaimana kalian ini?
Di hati ini petir serasa menggelegar-gelegar
Apakah para tawanan dari kita dimuliakan, bagaimana kalian ini?
Kehinaan bukan terletak pada penjara dan tembok
Kehinaan terjelek telah kalian tinggalkan
Ketika kalian bela Din Yang Maha Mengetahui perkara ghaib
Sungguh kemuliaan telah kalian raih
Kemuliaan tertinggi ada di rongga hati kalian
Apakah kita melupakan, bahkan menelantarkan, para tawanan kita
Tidak ada singa marah yang bangkit untuk kalian
Dunia kita sudah lama terdiam
Seolah semuanya adalah penyembah salib
Mereka terus berjalan di atas kebenaran dengan yakin
Duhai, menyakitkan sekali ketidak pedulian  orang dekat
 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah v, mutiara dari Syam, berkata dalam Majmu‘ Fatawa:
“Membebaskan tawanan termasuk kewajiban yang paling besar, mengorbankan
harta baik harta wakaf atau yang lain termasuk ibadah paling agung.”
 
Amirul Mukminin Umar bin Khothob a berkata: “Sungguh membebaskan satu
orang dari tangan orang-orang kafir itu lebih aku sukai daripada
Jazirah Arab.”
 
Ibnun Nahas menukil dari An-Nawawi, sebagaimana di dalam Ar-Roudhoh,
perkataan dia: “Sekiranya mereka menawan satu atau dua orang Muslim,
maka apakah itu sama dengan ketika musuh masuk ke negeri Islam? Ada dua
pendapat, yang pertama: tidak; sebab gangguan musuh terhadap satu orang
saja adalah hal yang tak mungkin. Pendapat yang paling benar adalah
iya, sebab kehormatan satu orang Muslim lebih besar daripada kehormatan
satu negeri.”
 
Bahkan, kehormatan satu orang Muslim lebih besar di sisi Alloh daripada kehormatan Baitulloh Al-Haram (Ka‘bah).
 
Al-Izz bin Abdus Salam berkata, sebagaimana di dalam Ahkamul Jihad:
“Membebaskan tawanan kaum Muslimin dari tangan orang-orang kafir
termasuk ibadah paling agung. Sebagian ulama bahkan mengatakan: ‘Jika
mereka menawan satu saja orang Islam, kita wajib terus menerus
melancarkan perang terhadap mereka sampai kita berhasil membebaskan
mereka atau kita musnahkan mereka. Lalu bagaimana jika mereka menawan
banyak sekali kaum Muslimin.”
 
Dengan kelancangan apa mereka menawannya, katakanlah
Apakah karena ayahku sholat dan shoum?
Bukankah ia menyeru kepada kebenaran secara terus terang?
Dan musuh menyakitinya karena itu?
Bukankah dia menempuh jalan yang lurus, 
Yang menerangi jalannya dengan cahaya yang luas?
Bukankah ia menyeru setiap saat,
Kepada tauhid, dan melaksanakan kebaikan?
Bukankah dia yang membangkitkan harapan di tengah kita, 
Serta membangunnya ketika sekedar bayangan saja telah hilang?
Bukankah ayahku menolak kehinaan, lalu 
Apa kejahatannya hingga penjahat itu menahannya?
Bukankah ia senantiasa memberi makan orang miskin
Dan bergembira ketika bertemu orang fakir?
Hampir saja ia meleleh karena sedih jika bukan 
Karena ia mengapung di lautan umat kita
Sabarlah ayahku, sebentar lagi
Pedang akan menghancurkan kesedihan-kesedihanku
Zaman terlelap sudah pergi meninggalkan kita
Musuh-musuh kita takkan terhinakan dengan tidur
Karena kemuliaan takkan diraih suatu kaum
Yang rela hidup di tengah berbagai kesenangan
 
Berikut ini kisah seorang wanita yang bertemu Al-Manshur bin Abi Amir
ketika ia perang dari sebuah pertempuran dan meraih kemenangan. Wanita
itu berkata: “Engkau dan orang-orang bergembira sementara aku menangis
sedih.” 
“Kenapa?” tanya Al-Manshur.
“Anakku ditawan di sebuah negeri Romawi.”
Maka Al-Manshur memberangkatkan pasukannya saat itu juga, kemudian mereka pulang dan menghadirkan anaknya itu kepadanya.
 
Di dalam atsar diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz
ketika ada sebagian kaum Muslimin tertangkap mengirim Abdur Rohman bin
Amroh untuk membebaskan mereka, ia berpesan kepadanya: “Berikan kepada
mereka semua yang mereka minta untuk menebus satu orang Muslim. Demi
Alloh, satu orang dari kaum Muslimin lebih aku sukai daripada semua
orang musyrik yang ada di bawah kekuasaanku. Sesungguhnya ketika engkau
menebus seorang Muslim, berarti engkau telah meraih keberuntungan,
karena pada dasarnya engkau menebus Islam.”
 
Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz juga pernah menulis surat kepada
para tawanan, yang isinya: “Sesungguhnya kalian menggangap diri kalian
adalah tawanan, demi Alloh tidak. Kalian adalah orang-orang yang
tertahan di jalan Alloh. Ketahuilah, aku tidak membagi sesuatu pun
kepada rakyatku kecuali pasti aku khususkan untuk keluarga kalian yang
paling banyak dan paling baik. Saya telah mengirim fulan bin fulan
kepada kalian dengan uang lima ribu dinar. Kalau bukan karena takut
ditahan (tidak diberikan kepada kalian) oleh tirani Romawi, tentu jatah
kalian akan kutambah. Aku juga telah mengutus fulan bin fulan untuk
menebus yang muda dan yang tua, yang laki-laki dan yang perempuan dari
kalian, yang merdeka maupun yang sahaya, sesuai permintaan. 
 
Maka optimislah, kemudian optimislah. Wassalam.”
 
Ayahku, jangan kau uraikan kesedihan-kesedihan
Aku bukan pengecut dan aku tak melihat dirimu pengecut
Ayahku, penjara bagiku adalah surga
Apakah kau melihat penjara bagi orang sepertiku menjadi surga?
Siapa yang tujuannya Robb Arsy, ia takkan
Rela dengan kehinaan dan tidak mau hidup terhina
Kedua mataku ditutup kain tapi aku melihat
Kelezatan dan rasa aman yang tak bisa kalian lihat
Jasadku menginap terhina dalam belenggu 
Sementara jiwaku dalam diri seperti kobaran kawah
Dari atas kepalaku ada dua penjaga yang ketakutan 
Terhadap diriku, mereka memperhitungkan apa yang keluar dari mulutku
Putaran nostalgia berjalan di benakku
Maka ia membasahi ruh dan perasaanku
Seolah ibuku tak menyisakan setetes air matapun
Kecuali ia tumpahkan karena sedih dan kasihan
Demi Alloh sekiranya ia tahu Surga hatiku
Tentu matanya mongering karena  rasa tenang
Wahai ayahku, apakah kau kira malamku kesepian
Sementara di kegelapan aku lantunkan bacaan Al-Quran?
Tidak! Dadaku tidak sempit bagiku
Dada yang membawa iman takkan pernah sempit
Aku korbankan nyawaku di jalan Alloh
Maka kemuliaan-kemuliaan ditegakkan untukku
Sekiranya mereka sobek-sobek tubuhku, aku takkan sedih
Penyeru jihad memanggil kami menuju Jannah
Ayahku, sampai kapan kita terus begini
Terus berfikir sambil menghitung korban tewas dari kita?
Sampaikanlah tentang keberanian kepada umat kita
Yang hingga kini tak kenal jati dirinya
Dan carilah manusia sejati, ayah, sungguh
Perasaanku sudah penat dan tak menemukan manusia sejati
Ayahku, kini aku dianggap penjahat terbesar
Ketika aku menolak aku tak mau menghinakan diri dan tunduk
“Kamu dituduh teroris,” kata mereka
duh, betapa bahagia aku jika karena Islam aku dituduh teroris
Bagi mereka kejahatan mereka boleh menimpa umatku
Sedangkan melawan tirani kami diharamkan
Dan yahudi boleh melemparkan bom demi bom
Menghapus desa-desa dan mencabik-cabik anak kecil
Namun anak kecil yang melempar beberapa batu
Berarti ia musuh yang jahat dan pengkhianat
Mereka keluar untuk membunuh dua orang di tengah gua mereka
Lalu apa dosa anak-anak kecil sehingga harus mati terang-terangan?
Wahai yang mendatangi Al-Qaeda untuk menghancurkan pondasinya
Lalu kenapa rumah dirampas dan temboknya dirobohkan?
Pastilah jika mereka menyerang bangsa-bangsa
Atau membakar penduduk-penduduk negeri
Kan mereka hancurkan semua rumah, tapi heranlah 
Al-Qaeda tetap tak tergoyahkan pilar-pilarnya
Kami tak kenal terror dalam agama kami
Selain untuk orang yang jahat dan menyerang kami
Islam moderat, bagaimana mau menuntut adil kepada
Tangan yang mencuri dan tak kenal keadilan?
Ayahku, ceritakan kepadaku sifat paling mulia
Bersama setiap kuda membawa para ahli kuda
Dan jika kau lihat singa maka ingatlah pahlawan
Yang dia tinggal di dalam penjara terbelenggu
Sungguh kami lihat kezaliman mereka yang belum pernah kami lihat
Dan Alloh Robbul Alamin akan perlihatkan kepada kami
Kehinaan orang-orang kafir dan tidak ada pelindung bagi mereka
Sedangkan Alloh di Ketinggian-Nya adalah pelindung kami
 
Akhi…yang tidak ditawan dipenjara namun ditawan oleh dunia. 
 
Al-jihad..al-jihad..al-jihad. Jika kalian tak mampu ber I’dadlah,
kemudian teruslah ber-I’dad. Tinggalkanlah kelalaian dan tidur.
Tinggalkan makar Iblis dan tentaranya yang bangsat itu. Segeralah
bekerja keras, carilah kematian di tempat-tempatnya di bawah panji
syariat Alloh. Umur ini masih tersisa, sungguh yang akan kita cari
adalah kehidupan abadi, Jannah dan kelezatan selama-lamanya.
 
Kita usir bayangannya dan dia lari menjauhi kita
Kita kejar kasih sayangnya tapi ia halangi kita
Kita katakan padanya: kemarilah, kami
Rindu pada wajah mahalmu. Dan kami
Mengharapkan dirimu sejak lama
Tidakkah kau ulurkan tangan pemberian kepada orang yang mengharap
Dia menolak dan terus berjalan serta menutup semua pintu
Lalu pergi meninggalkan semua jin dan manusia
Aku heran dan mulailah kutanya: mengapa?
Dan bagaimana kemuliaan kita bisa terraih?
Ia berkata: siapa yang kau inginkan? Kukatakan: sesuatu
Yang namanya jihad, jika itu bisa diraih
Maka ia berkata, sambil memutar wajahnya ke arahku
Dengan penuh ceria dan hati tenteram
“Jika kamu ingin membela kebenaran, carilah
jihad seperti jihadnya Abu Ubaidah dan Al-Mutsanna
Dan tinggalkanlah orang yang berjuang untuk dunia
meskipun mulutnya mengucapkan jihad dan menyenandungkannya.”
 
Nabi n telah berpesan dengan sebaik-baik pesan tentang masalah para
tawanan. Beliau menghasung untuk mengorbankan semua yang kalian punya
untuk membebaskan mereka dari setiap gangguan. Rosululloh Shollallohu
alaihi wa sallam bersabda: “Bebaskanlah tawanan, beri makanlah orang
lapar, dan jenguklah orang sakit.” (HR. Bukhori dan Muslim).
 
Lalu bagaimana jika pada diri seseorang terkumpul dua sifat dari hadits ini, atau bahkan semuanya, wahai saudara seiman?!!
 
 
Çááåã
Ýß ÞíÏ ÃÓÑÇäÇ ...Çááåã Ýß ÞíÏ ÃÓÑÇäÇ ...Çááåã Ýß ÞíÏ ÃÓÑÇäÇ ...Çááåã
Åäåã ÚÈíÏß ÓÌäæÇ Ýí ÓÈíáß æÓÈíá Ïíäß ...Çááåã ÃÈÓØ Úáíåã ãä ÇáÓßíäÉ
ÓÍÇÈÇ æÇÝÊÍ áåã ãä ÇáØãÇÆäíäÉ ÈÇÈÇ ...Çááåã Åäß ÊÑÇ ÍÇáåã æÊÑÇ ãßÇäåã
æÊÚáã ãÇ íØíÞæä æãÇ áÇ íØíÞæä Åäß ÓÈÍÇäß ÚáÇã ÇáÛíæÈ ...Çááåã ÎÝÝ Úäåã
ãÇ áÇ íØíÞæä ...æÃÃÌÑåã Ýí ãÇÚáíå íÕÈÑæä ...æËÈÊåã Çááåã Úáì ãÇ Èå
íÄãäæä ...Çááåã ÃÌÚá äÇÑ ÇáÙÇáãíä Úáíåã ÈÑÏÇ æÓáÇãÇ ...æÃÌÚá áåã ÇáÞÑÂä
ÞÇÆÏÇ æÅãÇãÇ ...æÃÌÚá áåã ÏÇÑ ÇáÓáÇã ãäÒáÇ æãÞÇãÇ ...Çááåã ËÈÊåã Úáì
ÇáÍÞ Ýí ßá ÇáÃÍæÇá ...æÃÕÑÝ Úäåã ßá ÇáÃåæÇá ...Çááåã ËÈÊåã Úáì ÇáåÏì
æÃÕÑÝ Úäåã ÇáÑÏì ...Çááåã ÃÍÝÙ Úáíåã Ïíäåã ... Çááåã ÃÍÝÙ Úáíåã Ïíäåã
... Çááåã ÃÍÝÙ Úáíåã Ïíäåã ...æíÓøÑ áåã Åáì ÇáÝÑÏæÓ ÇáÃÚáì
ØÑíÞåã......Çááåã ÅäÇ áÇ äÏÚæß ÈÞáÉ ÐäæÈäÇ æáÇ ÈßËÑÉ ÍÓäÇÊäÇ ...Çááåã
Åä äÏÚæß æäÚáã Úáã ÇáíÞíä Ãä ØÇÚÊäÇ áÇ ÊäÝÚß æãÚÕíÊäÇ áß Ìá ÌáÇáß áÇ
ÊÖÑß ...Çááåã ÅääÇ äÏÚæß ÈãÇ äÚáã ãä æÇÓÚ ÑÍãÊß æÚÙíã ãäøß ...Çááåã ÅäÇ
äÏÚæß ÈãÇ äÚáã ãä Íáãß æßÑãß ...æÇäÊ íÇ ÑÈäÇ ÎíÑ ãä ÓÆá æÃßÑã ãä ÞÕÏ
...Çááåã ÅäÇ ÕÑÝäÇ Úä ÇáãÎáæÞíä æÌæåäÇ æÞÈÖäÇ Úä ãÓÇÆáÉ ÛíÑß ÃßÝäÇ
...Çááåã ÅäÇ ãÑÛäÇ æÌæåäÇ áÌÈÑæÊß ...ææÖÚäÇ Úáì ÇáÃÑÖ ÌÈÇåäÇ ÐáÇð
áÚÙãÊß ...Çááåã ÅäÇ äÓÃáß Èßá ÃÚãÇáäÇ ÇáÕÇáÍÇÊ ...Ãä ÊíÓÑ áäÇ ÔåÇÏÉ
ÊÑÖíß ÚäÇ ...Çááåã ãÇ íäÝÚäÇ ÚáãäÇ ÅÐÇ áã íÞÑÈäÇ Åáì ãÑÖÇÊß...æãÇ
íäÝÚäÇ ÌåÇÏäÇ ÅÐÇ áã íÞÏäÇ Åáì ÌäÇÊß ...Çááåã ÎÐ ãä ÏãÇÆäÇ ÍÊì ÊÑÖì ...
Çááåã ÎÐ ãä ÏãÇÆäÇ ÍÊì ÊÑÖì... Çááåã ÎÐ ãä ÏãÇÆäÇ ÍÊì ÊÑÖì ...Çááåã
ÃáåãäÇ ÑÔÏäÇ ...æáÇÊßáäÇ Åáì ÃäÝÓäÇ ...æÇÛÝÑáäÇ æáí ÅÎæÇääÇ ...
 
Ya Alloh, bebaskanlah belenggu tawanan-tawanan kami. 
Ya Alloh, bebaskanlah belenggu tawanan-tawanan kami. 
Ya Alloh, bebaskanlah belenggu tawanan-tawanan kami.
Ya Alloh, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Mereka dipenjara
di jalan-Mu dan karena membela agama-Mu. Ya Alloh, bentangkanlah awan
ketenangan kepada mereka dan bukakan pintu ketentraman untuk mereka. Ya
Alloh sesungguhnya Engkau melihat keadaan dan tempat mereka, Engkau
tahu apa yang sanggup mereka pikul dan apa yang tidak sanggup mereka
pikul, Maha Suci Engkau, sungguh Engkau Dzat Yang Maha Mengetahui
perkara ghaib. Ya Alloh, ringankanlah apa-apa yang tidak mampu mereka
tanggung. Berilah mereka pahala atas perkara yang mereka sabar
menahannya. Ya Alloh teguhkan mereka atas perkara yang mereka imani. 
Ya Alloh, jadikan api orang-orang dzalim dingin dan kesejahteraan bagi mereka.
Jadikanlah Al-Quran sebagai pemimpin dan imam mereka. 
Jadikanlah Darus Salam sebagai rumah dan tempat tinggal mereka. 
Ya Alloh teguhkan mereka di atas kebenaran dalam semua kondisi. Palingkan dari mereka semua kengerian.
Ya Alloh teguhkan mereka di atas petunjuk dan palingkan dari mereka kesesatan.
Ya Alloh, jagalah din mereka.
Ya Alloh, jagalah din mereka. 
Ya Alloh, jagalah din mereka.
Mudahkan jalan mereka menuju jannah tertinggi, Firdaus.
Ya Alloh, sungguh kami tak berdoa kepada-Mu karena dosa kami sedikit
atau amal kebaikan kami banyak. Ya Alloh, sungguh kami berdoa kepadamu
sementara kami yakin seyakin-yakinnya bahwa ketaatan kami tak berguna
bagi-Mu dan maksiat kami tak membahayakan-Mu. Ya Alloh, kami berdoa
kepada-Mu dengan kelapangan rahmat-Mu dan agungnya anugerah-Mu. Ya
Alloh, sesungguhnya kami berdoa kepada-Mu dengan apa yang kami ketahui
dari Kasih sayang dan Kedermawanan-Mu. Dan Engkau, duhai Robb kami,
adalah sebaik-baik yang diminta dan sedermawan-dermawan yang dituju. Ya
Alloh, paling wajah-wajah kami dari makhluk-makhluk-Mu dan tahanlah
tangan kami dari meminta kepada selain-Mu.
Ya Alloh, kami telungkupkan wajah kami di hadapan Keperkasaan-Mu.
Kami letakkan jidat-jidat kami di tanah karena menghinakan diri di hadapan keagungan-Mu.
Ya Alloh, kami memohon kepada-Mu dengan amal-amal sholeh kami,
mudahkanlah bagi kami menggapai kesyahidan yang membuat-Mu ridho kepada
kami. 
Ya Alloh, ilmu kami tidak berguna jika tidak bisa mendekatkan diri kami
kepada ridho-Mu. Tidak berguna jihad kami jika tidak mengantarkan kami
kepada Jannah-jannah-Mu.
Ya Alloh, ambillah darah kami supaya Engkau ridho.
Ya Alloh, ambillah darah kami supaya Engkau ridho.
Ya Alloh, ambillah darah kami supaya Engkau ridho.
Ya Alloh, ilhamkan kelurusan kepada kami dan jangan kau pasrahkan kami
kepada diri kami sendiri. Ampuni kami dan saudara-saudara kami. 
 
Sekian.
 
Semoga Alloh selalu melimpahkan sholawat, keberkahan dan salam
kepada Nabi kita, Muhammad, kepada pengikut dan para shabat beliau.
 
 
------------------------------------------------------------------------------
 
 
Diterjemahkan oleh al-Akh Khadimul Jihad
 
jangan lupakan saudara kami dalam do'a kalian yang tulus
 
saudara mu dari
Battalion Media Al-Tawbah
 
 --- BERSAMA KITAB (AL QURAN) YANG MEMBERI PETUNJUK, DAN BESI (PEDANG) YANG MEMBERI PERTOLONGAN---

Tidak ada komentar:

SELAMAT DATANG..AHLAN WA SAHLAN..WELCOME..SUGENG RAWUH..

Ahlan wa sahlan......Met berkunjung
Harapan semoga tercerahkan dan bermanfaat.