Inilah yang bisa aku persembahkan untuk Palestina sebuah negeri yang masih terluka. Setelah berhari-hari tiada lagi ide untuk menulis dan tidak ada yang tertumpah di sini slain ungkapan dan ceramah-ceramah yang mampu ku selipkan dalam rangkaian Muharram 1430 H. semoga akan menjadi amal shalih bagi hamba yang lemah ini. Aamiin.
Salam, Ahmad Saikhudin
DI ALQUDS , BATU-BATU TELAH BERBICARA
Khalid Abul Umarain
Ditulis ulang oleh H.Ahmad Saikhudin dari Buku “Silsilah Idarah Dzati/Seni Menghadapi Publik”- DR Akrim Ridla Penerbit Syamil Hal.37-43
Silakan download di :
http://knrp-kepri.blogspot.com atau http://ahmadsaichudin.blogspot.com
(1)
Melintaslah diatas sahara hatiku untuk menumbuhkan harapan
Semoga buni menjadi hijau dan menyala di bawah langkah-langkah kalian
Serta rasa takut pun pergi menghilang
Melintaslah, dan yang paling kecil di antara kalian adalah pahlawan
Melintaslah dengan langkah-langkah yang memancarkan mata air kehidupan
Hingg kita sampai pada kesempurnaan kematian
Kini Alquds hanya di jaga oleh anak kecil
Padahal Alquds adalah bumi para nabi
Alquds adalah impian para penyair
Dan Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(2)
Pukullah karena hati-hati ini telah membatu serta tidak akan mempan kecuali hanya dengan batu
Pukullah, karena dari kedua telapak tanganmu akan deras memancar air hujan
Di ”Khan Yunus” dan di ”Bilathah” serta di lembah dan perkotaan, Telah berlalu masa ketakutan...
Yang telah membuahkan kobaran semangat dan kesadaran
Di masjid-masjid kami, di kalangan pemuda-pemuda ”Alanfal”, ”AsSyura” dan ”Luqman” serta penghafal ”AzZumar”
Dari Ahmad Yasin bertolak berbagai instruksi dan pelajaran
Di Masjid AlAqsha dan AlUmari batu-batu telah berbicara :
”Amat buruklah wajah-wajah Yahudi Bani Nadzir...mereka telah berdesak-desakan menuju liang kebinasaan
Amat buruklah wajah-wajah kaum oportunis..dan para penyembah manusia
Pukullah...karena hanya untuk Gaza bulan menjadi purnama
Pukullah... karena hanya untuk Nablus semua nyanyian dan keindahan
Pukullah..karena setelah hari ini tidak akan ada lagi ketundukan
Tidak..tidak akan ada seminar dan muktamar
Inilah jalan Alquds yang melintasi tulang belulangku
Akulah darah yang mengalir deras bagai anak sungai
Kilat-kilatpun redup saat menatap jidatku yang cemerlang
Akulah orang yang tulang-tulang iganya patah..sehingga tampak putih menembus kulit bangsa Arab
Akulah orang yang desanya hancur..dan menyemburkan api yang berkobar
Akulah orang yang di cintai oleh bebatuan
Saudara-saudaraku melemparkan aku dalam sumur tanpa sedikitpun meninggalkan jejak
Wahai orang-orang yang murtad, para calo dan penipu, tempat kembali kalian adalah neraka Saqar
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(3)
Komandan yang kerdil, Dajjal dan penabuh gendang
Intel, pendusta dan calo
Dalam kegalapan langit, mereka telah membicarakan pasal-pasal pembantaian sadis dengan penuh kerahasiaan
Mereka telah menyerang mata-mata buah Zaitunku.....untuk memetik bunga-bunga syuhada’
Mereka datang bagai Abrahah dengan wajah hitam yang menampakkan kebodohan
Zaman ini telah di tentukan, kalian tidak akan pernah lagi bisa mencuri panji-panji ini dariku
Di tangan kananku panji-panji sahabat akan tetap berkibar
Demi Alquds hidangan para syuhada’
Alquds bumi para anbiya’
Alquds impian para syuhada’
Alquds roti dan rembulan
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(4)
Kalian tidak akan bisa lagi mencuri darah kami dan impian yang sedang merekah
Anak-anak kami telah tumbuh besar, dan lantang teriakan mereka bagai suara gempa
”Allahu Akbar” sedang merambah relung-relung nurani bangsa dan mendorong mereka berperang
”Allahu Akbar” semua thaghut dan Fir’aun terjungkal tumbang
”Allahu Akbar” telah di teriakkan oleh anak-anak yatim, orang-orang lapar dan ibu-ibu yang kehilangan anaknya
Islam telah memenuhi hati kam, sehingga kami bisa kembali menjadi singa-singa pertama
Inilah janggut-janggut kami, mushaf-mushaf kami, dan kebaikan akhlak kami
Mereka telah membelenggu kami dengan borgol rantai
Mereka telah menjadi mata-mata musuhdi setiap perbatasan dan pesisir
Dari telapak tanganku tertulis sejarah yang bertaburan pelita
Karena batu-batuk telah merobek dan menyingkap aurat bangsa-bangsa
Karena batu-batuku telah merobek papan-papan catur..dan mengabaikan rantai-rantai borgol
Karena mereka telah menghancurkan tulang-tulang kami dan merusak semua persendian kami
Aku akan mengembalikan kejayaan Babilon
Dan Alquds bumi para nabi
Dan AlQuds impian para penyair
Dan Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(5)
Telah berguguran panji-panji Fir’aun kecil
Corenglah wajah para pencoleng dengan silang dari kanan dan kiri
Dari janggut para syuhada’ memencar cahaya siang bagi umatku
Untuk para syaih dibumi yang damai ini
Dan Alquds sumber kemuliaan dan kebanggaan
Alquds bumi para nabi
AlQuds impian para penyair
Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(6)
Mereka telah tertunduk hingga tidak ada kafilah yang mau berjihad
Janganlah kalian menelan makanan meski dari emas
Dan Batu-batu neraka Sijjil yang menjadi lambang kemurkaan
Apakah setiap kali bercahaya sebuah bintang di ufuk langitku
Pasukan-pasukan Abu Lahab selalu datang untuk memadamkannya
Untukmu wahai kekasih hati, jiwa dan perasaanku
Denganmu Allah yang Maha Agung telah menghantam Bani Quraidhah dan Bangsa Arab
Engkau telah meninggikan panji-panji jihad tanpa pernah mengenal lelah
Alquds adalah api yang berkobar
Dan Alquds bumi para nabi
Dan AlQuds impian para penyair
Dan Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(7)
Matahari berjalan di sela-sela jemari anak-anak yang menarik ketapel..memberi kita kemerdekaan
Di Jidat barak-barak kemuliaan kami menorehkan kemenangan Qadisiyah
Di saat rumahku hancur, aku melihat sebuah pesan di bawah puing-puing dinding
Ini adalah bencana yang paling mahal
Di dadaku masih tersisa puing-puing ukhuwwah
Dimanakah rudal-rudal? Dimanakah granat-granat bangsa Arab? Dimanakah kedermawanan dan kemurahan? Dimanakah jiwa-jiwa Bani Hasyim?
Dimanakah meriam-meriam? Dimanakah armada dan pasukan Bani Ummayah?
Dimanakah sungai Eufrat? Dimanakah sungai Nil kalian, wahai para pelndung kami yang gagah perkasa?
Bahkan di manakah Harun AlRasyid, Muhammad AlFatih yang akan mengembalikan kemuliaan padaku?
Aku tidak menginginkan kendaraan, aku menginginkan senapan
Wahai umat islam, aku menginginkan senapan
Dan Alquds, sungguh sangat memalukan kini telah menjadi santapan
Alquds bumi para nabi
AlQuds impian para penyair
Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(8)
Wahai para pemimpin, beri aku senjata
Wahai para pemimpin, pertolongan Allah telah tiba
Wahai para pemimpin, kalian telah lemah karena luka-luka
Wahai para pemimpin, beri aku Shalahuddin
Shalahuddin telah di tikam dari belakang
Shalahuddin terus menerus dalam penawanan
Shalahuddin telah mereka jual untuk muktamar
Alquds bagai samudra
Yang datang bersama fajar
Alquds bumi para nabi
AlQuds impian para penyair
Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
(9)
Apakah kalian bangsa Arab? Yang meminta perlindungan kepada bencana..Dan selalu kalah dalam peperangan
Tujuh puluh tahun semuanya itu adalah kebohongan
Penjara dan pembantaian serta sama sekali bukan peperangan
Mereka telah membantai kaum wanita sedang kalian diam bagai kayu papan
Mereka telah menghancurkan rumah-rumah, sedang pesta ria selalu menghiasi malam hari kalian
Apakah kalian bangsa arab ? Sangkakala telah di tiupkan sehinga kehancuran pun bergerak sedang kalian sedikitpun tidak bergerak
Alquds adalah liang kubur yang kini di landasi kelelahan
Alquds adalah nyanyian yang di dadanya tersimpan kerusakan
Alquds adalah roti dan rembulan
Di Alquds batu-batu telah berujar
”Wahai orang islam, wahai yang menegakkan shalat, wahai yang melaksanakan puasa
Pukullah, tidak ada pilihan bagimu selain melempar
Pukullah bangsa yahudi dan kamu tidak akan pernah terkalahkan
Ini tanganku, jadikanlah bom
Ini anak-anak kami bagai gempa yang dahsyat
Ini langkah awal kami dan ini bismillah
Wahai Alquds engkau adalah adalah pemenggal kepala
Dari awal dunia engkau selalu menjadi pelita bagi kami
Wahai Alquds engkau adalah keagungan
Alquds impian para penyair
Alquds kecintaan para syuhada’
Alquds rembulan bagi dunia
Di Alquds batu-batu telah berujar
Tidak perlu seminar dan muktamar.. Tidak perlu seminar dan muktamar
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Aku tidak menginginkan kecuali hanya UMAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar