Al Muhasabah
Arti muhasabah ialah introspeksi atau mawas atau meneliti diri. Yakni menghitung-hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari bahkan setiap saat. Oleh karena itu muhasabah ini tidak harus dilakukan pada akhir tahun, akhir bulan. Namun perlu juga dilakukan setiap hari, bahkan setiap saat.
Menjelang pergantian tahun (evaluasi tahunan), ada baiknya kita mengevaluasi diri kita masing-masing, sejauh mana telah melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Sekiranya sudah melaksanakan, maka hendaknya ditingkatkan. Tetapi seandainya belum melaksanakan perintah serta meninggalkan larangan-Nya dan Rasul-Nya, maka harus kembali sadar (yaqdhah) kemudian bertaubat kepada Allah.
Tindakan muhasabah ini memang diperintah Allah dengan firman-Nya yang artinya: ''Hai orang-orang yang beriman takwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan''. (QS. al-Hasyr/59:18)
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Dalam ayat tersebut, kata takwa disebut dua kali, yang pertama sesudah kalimat panggilan kepada orang yang beriman, alladzina amanu, dan yang kedua setelah kata maqaddamat lighad. Maksudnya ialah iman saja yang terletak dalam hati belum cukup, ia harus diaktualkan dalam bentuk amal shalih atau akhlak al-karimah. Artinya pengakuan dalam hati itu harus dibuktikan dengan aksi, tanpa aksi iman akan kurang bermakna.
Muhasabah hendaknya dilakukan juga dalam hal yang umum tentang umur, harta, kesempatan dan waktu, apakah tiga hal itu secara maksimal sudah dipergunakan untuk beribadah kepada Allah dan pengabdian kepada orang lain serta masyarakat. Kita harus ingat akan sebuah hadits Nabi saw.: ''Raihlah lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni kaya sebelum miskin, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk, sehat sebelum sakit, dan hidup sebelum mati''.
Umur bertambah panjang berarti lebih dekat dengan mati, menemui Allah SWT, tentu harus disertai bekal yang cukup memadai dan seterusnya. Untuk memantapkan muhasabah itu, perlu melakukan hal-hal sebagai berikut
1. Muraqabah (pengawasan). Pengawasan dilakukan terhadap lahiriah dan batiniah semua perbuatan kita, seperti keikhlasan dan kesempurnaan amal kita.
2. Mu'aqabah (sanksi), yakni memberi sanksi kepada diri sendiri, tentu atas dasar manfaat, seperti meninggalkan amal kebaikan diberi sanksi melaksanakan ibadah yang lebih baik, sesuai dengan hadits nabi saw.: ''ikutilah kejelekan atau kejahatan dengan kebaikan, karena amal kebaikan itu bisa melebur dosa, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang bagus''. (HR. Tirmidzi).
3. Mu'atabah ala al-nafs (mengkritik pada diri sendiri), suatu kritikan yang sesuai dengan standard Alquran dan al-Hadits, seperti mempertanyakan mengapa kamu berbuat kemaksiatan begini dan begitu, mengapa kamu malas, mengapa kamu tidak jujur dan sebagainya. Insya Allah jika Anda bisa melakukan muhasabah, kemudian mengikutinya dengan langkah-langkah yang lain tersebut, kita akan bisa meningkatkan amal kebaikan dan meninggalkan kemaksiatan sedikit demi sedikit.
Allah Swt berfirman :
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu” (QS.17:14).
ù&tø%$# y7t6»tGÏ. 4s"x. y7Å¡øÿuZÎ/ tPöquø9$# y7øn=tã $Y7Å¡ym ÇÊÍÈ
“Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya”.(QS.75:15).
È@t/ ß`»|¡RM}$# 4n?tã ¾ÏmÅ¡øÿtR ×ouÅÁt/ ÇÊÍÈ öqs9ur 4s+ø9r& ¼çntÏ$yètB ÇÊÎÈ
Pertanyaan Pertama: Apakah anda telah melaksanakan Shalat lima waktu hari ini? Apabila belum, maka segeralah lakukan sebelum maut menjemputmu.
Beberapa dalil:
Firman Allah : ”Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS.4:103).
Sabda Rasul Saw : Rasulullah pernah di tanya ”Amal apakah yang paling dicintai Allah, Rasul saw menjawab ”Shalat pada waktunya”. (Muttafaq Alaih)
Perkataan Ulama: ”Seandainya aku dihadapakan pada dua pilihan, antara Shalat dua rakaat dan masuk syurga, maka aku akan pilih untuk shalat dua rakaat, karena dengan melaksanakannya aku telah mendapatkan ridho dari Rabb-ku, sedangkan masuk ke syurga hanya mementingkan keinginan diriku, maka sudah sepantasnya bagi seorang hamba yang beradab untuk mendahulukan keridhaan Rabb-nya dari pada keinginan dirinya”.
Pertanyaan kedua : Berapa waktukah anda lakukan shalat dengan berjamaah? Sesungguhnya Rasulullah tetap melaksanakannya dengan berjamaah walaupun ditengah berkecamuknya peperangan.
Beberapa dalil:
Firman Allah : ”Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata”. (QS.4:102)
#sÎ)ur |MZä. öNÍkÏù |MôJs%r'sù ãNßgs9 no4qn=¢Á9$# öNà)tFù=sù ×pxÿͬ!$sÛ Nåk÷]ÏiB y7tè¨B (#ÿrääzù'uø9ur öNåktJysÎ=ór& #sÎ*sù (#rßyÚy (#qçRqä3uù=sù `ÏB öNà6ͬ!#uur ÏNù'tGø9ur îpxÿͬ!$sÛ 2t÷zé& óOs9 (#q=|Áã (#q=|Áãù=sù y7yètB (#räè{ù'uø9ur öNèduõÏn öNåktJysÎ=ór&ur
Hadits Rasul : ”Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw suatu saat melihat banyak yang tidak datang shalat berjamaah kemudian beliau SAW bersabda ”Aku telah berniat untuk memerintahkan para pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyerukan shalat berjamaah, kemudian aku datangi orang-orang yang melaksanakan shalat di rumah tanpa alasan, kemudian aku akan membakar rumah-rumah mereka”.
Perkataan Ulama: ”Dahulu para salafushalih merasa sedih apabila mereka tertinggal takbiratul ihram dengan berkata: ”Kehilangan orang yang tercinta bukanlah sebuah musibah, tetapi musibah adalah ketika diharamkan mendapatkan pahala”.
Pertanyaan Ketiga : Apakah anda lakukan shalat dengan khusu’?
Beberapa dalil: ”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangny”a.(QS:23:1-2)
ôs% yxn=øùr& tbqãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÈ tûïÏ%©!$# öNèd Îû öNÍkÍEx|¹ tbqãèϱ»yz ÇËÈ
Hadits Rasul: ”Dari Abdullah bin Syikhir ra berkata : ketika aku mendatangi Rasulullah,beliau sedang shalat dan dari mulutnya terdengar gemetar, seperti orang yang sedang menangis”.
Perkataan Ulama : ”Setiap kali aku shalat maka aku rasakan seakan ka’bah ada didepanku dan syurga ada di arah kananku serta Rasulullah sedang memeriksa shalatku”. (Hatim bin Adi)
Pertanyaan Keempat : Apakah anda telah berbuat baik kepada orang tua anda baik ketika mereka hidup atau ketika sudah meninggal?
Firman Allah:
1. ”Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, (karena) hanya kepada-Kulah tempat kembalimu”.(QS.31:14)
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
2. ”Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa”. (QS.4:36)
* (#rßç6ôã$#ur ©!$# wur (#qä.Îô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÇÌÏÈ
Hadits Rasul :
”Rasulullah saw pernah ditanya: ”Siapakah yang paling berhak mendapat perlakuan terbaik? Beliau SAW menjawab: Ibumu. Kemudian siapa lagi? Ibumu. Kemudian siapa lagi? Ibumu. Kemudian siapa lagi? Bapakmu”.
Perkataan Ulama:
”Alqamah mengalami sakit yang menyebabkan kepada kematian, dan ketika itu ibunya sedang marah kepadanya, maka ketika diminta untuk mengucapkan syahadat ia hanya diam, Rasul SAW bersabda: ”Ibunya marah kepadanya, maka lisannya terhalang dari mengucapkan syahadat.”
Pertanyaan kelima : Apakah anda telah berbuat baik kepada tetangga anda dari manusia dan malaikat?
Firman Allah: ”Tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh”.(QS.4:36)
Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur Ï 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷r& 3
Hadits Rasul:
1. ”Rasul saw bersabda: ”Jibril terus memberikan wasiat kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga, sampai-sampai aku kira aku harus mewariskan harta kepada tetanggaku.”
2. ”Barangsiapa yang menyakiti tetangganya maka ia telah menyakitiku.”
Perkataan Ulama: ”Pernah disampaikan kepada orang yang mengeluh karena dirumahnya banyak tikus. Kenapa kamu tidak pelihara kucing? Dia menjawab: ”Aku takut tikus-tikus itu mendengar suara kucing dan lari kerumah tetanggaku, dan itu berarti aku telah menyakiti tetanggaku”
Pertanyaan Keenam : Apakah anda telah membersihkan hati anda dari takabur, riya, dendam dan hasad?
Firman Allah :
1. ”Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (QS.16:23).
4 ¼çm¯RÎ) w =Ïtä úïÎÉ9õ3tGó¡ßJø9$# ÇËÌÈ
2. ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”. (QS:98:5).
!$tBur (#ÿrâÉDé& wÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øèC ã&s! tûïÏe$!$# ß`Ï Ï ÇÎÈ
3. ”dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (QS.113:5)
Hadits Rasul :
1. ”Tidak akan masuk syurga orang yang didalam hatinya ada sebesar dzarrah dari sifat sombong”.
2. Rasulullah bersabda, Allah swt berfirman:
”Keikhlasan adalah salah satu dari rahasia-Ku, yang hanya aku berikan kepada orang-orang yang aku cintai.” (Hadits Qudsi)
3. ”Telah menyebar penyakit umat sebelum kamu, yaitu hasad dan saling dendam”.
Perkataan Ulama: ”Seorang penasehat pernah berkata: ”Jauhkan darimu sifat takabur, karena itu merupakan maksiat pertama yang terjadi di langit, iblis telah berbuat takabur sehingga ia menjadi makhluk yang terlaknat, jauhkan darimu sifat tamak, karena itu merupakan dosa pertama yang terjadi di syurga, jauhkan dirimu dari sifat hasad, sesungguhnya itu merupakan dosa pertama yang terjadi di muka bumi”.
Pertanyaan ketujuh : Apakah anda telah membersihkan lisan anda dari dusta, ghibah, adu domba, debat dan perkataan sia-sia?
Firman Allah:
1. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS.49:12)
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# cÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( wur (#qÝ¡¡¡pgrB wur =tGøót Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtär& óOà2ßtnr& br& @à2ù't zNóss9 ÏmÅzr& $\GøtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ
2. ”La'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (QS.3:61)
|MuZ÷è©9 «!$# n?tã úüÎ/É»x6ø9$# ÇÏÊÈ
3. ”Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela”. (104:1)
×@÷ur Èe@à6Ïj9 ;otyJèd >otyJ9 ÇÊÈ
Hadits Rasul :
1. ”Tidak akan lurus iman seorang hamba hingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sampai lurus lisannya”.
2. ”Apakah keselamatan itu ya Rasulullah?. ” Jagalah lisanmu”.
Perkataan Ulama:
1. ”Tidak sempurna agama seseorang sebelum sempurna penjagaan lisannya” (Hasan Bashri)
2. ”Demi Allah sesungguhnya ghibah lebih cepat merusak agama sesesorang melebihi cepat rusaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia ”(Ibnu Sirin)
Pertanyaan kedelapan : Apakah anda telah bertaqwa kepada Allah dalam urusan makanan dan penghasilan anda?
Firman Allah:
1. ”Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS.23:51)
$pkr'¯»t ã@ß9$# (#qè=ä. z`ÏB ÏM»t6Íh©Ü9$# (#qè=uHùå$#ur $·sÎ=»|¹ ( ÎoTÎ) $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×LìÎ=tæ ÇÎÊÈ
2. ”Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”. (QS.2:172)
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=à2 `ÏB ÏM»t6ÍhsÛ $tB öNä3»oYø%yu (#rãä3ô©$#ur ¬! bÎ) óOçFZà2 çn$Î) crßç7÷ès? ÇÊÐËÈ
3. ”Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil”. (QS.188)
Hadits Rasul:
1. ” Seseorang yang tubuhnya tumbuh dari makanan yang haram maka neraka lebih pantas untuknya”
2. Bahagialah orang yang baik (halal) penghasilannya,benar batinnya, menjaga orang lain dari keburukannya, dan sibuk mengurusi aibnya dari pada mengurusi aib orang lain”.
Perkataan Ulama: ”Apabila aku mendapatkan sepotong roti yang halal,maka akan aku gunakan untuk mengobati 40 orang yang sakit”
Pertanyaan : Apakah anda telah meminta ampun kepada Allah dengan taubat yang sebenarnya?
Firman Allah:
”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS:24:31)
4 (#þqç/qè?ur n<Î) «!$# $·èÏHsd tmr& cqãZÏB÷sßJø9$# ÷/ä3ª=yès9 cqßsÎ=øÿè? ÇÌÊÈ
Hadits Rasul:
”Jika seorang hamba bertaubat kepada Allah,maka Allah akan mengampuninya,dan Allah akan melupakan malaikat pencatat dari catatan kesalahannya dan Allah SWT akan membuat lupa bumi tempat dilakukannya dosa , agar ia kelak datang pada hari kiamat dan tidak ada satupun yang menjadi saksi atas dosanya”.
Perkataan Ulama: ”Wahai Daud, rintihan seorang yang bertaubat lebih aku cintai daripada dzikirnya orang yang berdzikir”.
Saudaraku ...
Inilah kewajiban harian yang harus anda laksanakan di waktunya dengan cara yang teliti, waspadalah dari kelalaian, maka hisablah dirimu pada setiap petang dari setiap kewajiban-kewajiban tersebut, apabila engkau dapatkan jawabannya : Ya , maka pujilah Allah (Ucapkan alhamdulillah), dan apabila jawabannya tidak , maka istighfarlah dan bertaubatlah, dan azamkan dirimu untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Wallahu a'lam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar